web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
News  

RS Waru Butuh Pembenahan

Media Jatim

Mediajatim.com (Pamekasan)-Rumah Sakit (RS) Waru mendapat sorotan tajam dari wakil rakyat. Itu menyusul inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan Komisi IV DPRD Pamekasan, Kamis (9/3).

Ada banyak koreksi yang diberikan Komisi IV. Di antaranya, kebersihan RS Waru tak terawat sehingga kumuh, minim pelayanan, dan sulit dibedakan antara karyawan RS dengan pasien.

Berkisar 15 menit, rombongan yang dikomandani Ketua Komisi IV Muhammad Sahur dan Wakil Ketua DPRD Hermanto, tampak berkeliling area RS Waru. Setelah itu, mereka rapat dengan Direktur RS Waru Hendarto yang diikuti beberapa karyawan dan manajemen RS.

Dalam kesempatan itu, Muhammad Sahur mengaku sangat kaget ketika masuk RS Waru. Ia merasa bukan layaknya rumah sakit berpelat merah. Sebab, rumput liar menjalar ke mana-mana di area rumah sakit.

Baca Juga:  Khawatir Banjir Lagi, Warga Palengaan Minta Pemkab Pamekasan Keruk Sungai

“Kondisi ini harus segera diperbaiki. Jangankan yang sakit, yang sehat saja sepertinya tidak tahu bahwa ini rumah sakit, apalagi yang sakit,” sindir Sahur.

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030

Diterangkan, ada beberapa hal yang perlu dievaluasi oleh internal dewan, khususnya Komisi IV. Yakni, kurangnya pelayanan dan integritas pegawai RS tidak bisa dibedakan mana karyawan RS dan mana pasien.

“Kami kan bingung. Ini karyawan apa pegawai rumah sakit,” sesalnya.

Sementara itu, Direktur RS Waru Hendarto membantah secara dingin penilaian Komisi IV saat saling berembuk hangat di dalam satu meja.

Baca Juga:  Semburan Air Bercampur Gas di Pamekasan Jadi Kobaran Api, Satu Korban Luka Dilarikan ke RS

“Bukan kami tidak merawat untuk pembangunan RS ini. Bahkan, uang pribadi kami menjadi jaminan sementara untuk perawatan RS ini,” kata Hendarto.

IMG-20250520-WA0141

Hendarto menambahkan, ada beberapa persoalan yang sangat akut di dalam pelaksanaan pembangunan RS Waru. Meskinya tahap 1 tahap 2 sudah tuntas dokumen pelelangannya. Namun pada tahap 3 yang biasanya sudah diselesaikan, tapi terkena SO baru. Akibatnya, dalam beberapa pencairan keungan mandek dan terisolasi oleh aturan menteri di pemerintah pusat.

“Terutama di pengadaan Alkes RS Waru ini masih bersifat e-katalog, kecuali satu yang penunjukaan ganset,” terangnya. (*)