Kebenaran ada batasnya. Ia tidak berhak memaksakan kehendak. Di tangan seorang juru warta, misalnya, kebenaran harus diperlakukan dengan adil. Contoh, seorang juru warta tidak berhak menyalahkan jawaban narasumber. Apalagi hanya…
Editorial
Jurnalistik Melawan Jurnalistrik
Saya khawatir, catatan sederhana ini akan terkesan serius. Sebab jika sesuai judul, isi catatan ini semestinya bukan hal yang remeh. Padahal, sejauh belajar menulis, saya hanya mampu menangkap ide-ide kecil…
Calon Bupati Fattah Jasin dan Foto Selfienya
Upaya Fattah Jasin untuk menunjukkan wajah politik yang teduh, hemat saya, perlu diapresiasi. Dalam beberapa kesempatan, dia berfoto selfie dengan lawan politiknya di Pilbup Sumenep. Terakhir, saat pemeriksaan kesehatan di…
Fattah Jasin dan Achmad Fauzi, Siapa yang Lebih Pantas?
Judul catatan sederhana ini, adalah tema serial diskusi yang digagas oleh Ruang Tengah Sumenep, salah satu organisasi yang baru pertama kali saya dengar menjelang Pilbup Sumenep ini. Sabtu sore, (15/08/2020)….
Pengakuan Kawan yang Katanya Insaf dari Politik
Sekuat itulah politik mengubah dan merusak nilai seseorang.
Dilema Alumni Annuqayah di Pusaran Politik Said Abdullah
Para alumni Annuqayah yang selama ini menyesap manisnya politik di pusaran Said Abdullah, kemungkinan dihadapkan pada dilema; di satu sisi dituntut menjadi mesin politiknya Moncong Putih, sementara di sisi lain psikologinya dihadapkan pada keharusan èstoh (setia) pada Kiai Annuqayah.
Ada Kutukan di Pilbup Sumenep (?)
Kutukan dalam politik memang penuh anomali. Sebagian diantaranya ditentukan oleh kuatnya perj(uang)an dan bukan sekedar janji.
Tidak Ada Postingan Lagi.
Tidak ada lagi halaman untuk dimuat.