MEDIAJATIM.COM, Pamekasan-Dampak banjir akhirnya menjadi kewaspadaan tersendiri di lingkungan Pemkab Pamekasan. Utamanya berkenaan dengan penyakit yang akan menyerang warga terdampak.
Hasil pantauan Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan, terdapat tiga jenis penyakit yang harus diwaspadai paska banjir bandang yang menerpa daerah perkotaan Pamekasan belum lama ini. Yakni, diare, gatal-gatal, dan leptospirosis.
Penyakit tersebut muncul lantaran air kotor. Ketiganya sangat mudah menyerang warga, jika tidak diantisipasi sejak dini.
Kepala Dinkes Ismail Bey menyatakan, penyakit diare dan gatal-gatal mudah menyerang korban banjir, lantaran mereka tinggal di lingkungan dengan kondisi air keruh. Untuk itu, ia menyarankan agar warga segera membersihkan lingkungan serta seluruh anggota tubuhnya dengan air bersih. Ketika banjir, seluruh penampungan air warga terdampak menjadi kotor.
”Kecuali warga yang memang memiliki tandon atau tempat penampungan air khusus. Sebenarnya, kami telah menggerakkan tim medis untuk melakukan penyuluhan ke lapangan sebagai antisipasi peredaran penyakit diare dan gatal-gatal ini,” ucapnya.
Bahkan, warga terdampak juga diminta agar melakukan pembinaan kepada masyarakat melalui kader-kader posyandu yang ada di setiap kelurahan. Hanya saja sambung dia, upaya itu tidak berjalan maksimal. Sebab, masyarakat terfokus pada upaya penyelamatan diri ketika banjir terjadi.
”Selain diare dan gatal-gatal, penyakit leptospirosis inilah yang perlu diwaspadai dan membahayakan bagi warga yang terjangkit,” bebernya.
Ismail menjelaskan, leptospirosis merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh kencing tikus. Penyakit itu tergolong berbahaya dan bisa menyebabkan kematian.
Menurutnya, jenis penyakit itu pernah menyerang warga Sampang. Hingga saat ini, warga Pamekasan belum terjangkitinya.
”Meski belum terjangkit leptospirosis, warga tetap harus waspada. Bagaimanapun, prinsip mencegah lebih baik daripada mengobati wajib kita pakai,” tukasnya.
Sekadar diketahui, banjir di wilayah kota terjadi pada tanggal 3 Januari 2017, setelah hujan deras disertai angin kencang melanda daerah Pamekasan. Sedikitnya, enam kelurahan dan dua desa di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Pamekasan, Pademawu dan Kecamatan Pegantenan, terendam banjir.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pemkab setempat, sebanyak lima bangunan rusak akibat bencana alam itu. Dua unit rumah rusak akibat diterjang banjir, dan tiga unit lainnya akibat angin kencang. Empat kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal akibat bencana tersebut. Warga terdampak terpaksa numpang tidur di rumah tetangganya. (*)