MEDIAJATIM.COM, Malang-Arema FC nyaris menelan kekalahan saat menjamu Madura United dalam laga pekan keenam Liga 1 di Stadion Kanjuruhan, Minggu (14/5) malam. Namun, wasit Asep Yandis membantunya lewat hadiah penalti dari keputusan tidak profesional.
Singo Edan tertinggal duluan dari Laskar Sape Kerrab pada menit ke-54. Umpan melambung Odemwingie ke arah gawang disambut dengan sundulan kepala Dane Milovanović mampu merobek pertahanan terakhir Kurnia Mega.
Sayangnya, menit 67, para pemain Madura United harus keluar lapangan. Asep Yandis memberi Arema hadiah penalti. Laskar Sape Kerrab yakin tidak melakukan pelanggaran di area kotak penalti, tapi wasit malah tetap menunjuk titik putih.
Di tayangan ulang pun begitu. Tidak ada pelanggaran sama sekali; terlihat Odemwingie menghalau bola dengan tendangan salto dan sama sekali tidak mengenai pemain Arema. Kakinya menendang bola secara akurat.
Wasit Asep Yandis tak bergeming, tetap dengan keputusannya yang kontroversial. Cristian Gonzales sukses melakukan eksekusi dengan kaki kirinya. Bola mengalir deras ke pojok kanan gawang Herry Prasetyo.
“Dan terjadi lagi. Kisah lama yang terulang kembali. Dan terluka lagi,” kata Presiden Madura United, Achsanul Qosasi sebagai bentuk kekecewaan.
“Dan terjadi lagi. Madura United tidak boleh menang di stadion ini. Selamat atas selesainya pertandingan ini,” ujar Achsanul Qosasi penuh sindiran.
Peristiwa Arema dibantu wasit saat menghadapi Madura United, juga terjadi dalam pagelaran Torabica Soccer Championship tahun lalu. Saat itu, Madura United menelan kekalahan 2-1.
Kala itu, Hamka Hamzah menghalau bola yang nyaris gol dengan tangan kirinya. Sayang, wasit tidak memberi hadiah penalti kepada para pemain Madura United. Hamka mengakui perilaku tidak terpujinya tersebut dan meminta maaf secara terbuka di twitternya. (Sule Sulaiman)