Mediajatim.com, Samarinda-Kepemimpinan buruk diperlihatkan wasit Adi Riyanto saat Madura United dijamu Pusamania Borneo FC di Stadion Segiri, Selasa (4/7). Kekalahan telak Laskar Sape Kerrab 3 gol tanpa balas, tidak lepas dari kepemimpinan Adi Riyanto yang berat sebelah.
Terdapat beberapa bukti rekaman yang menguatkan hal itu. Utamanya gol kedua Flavio Beck Junior dari titik penalti, sejatinya tidak layak dapat penalti. Sebab, Therens menjatuhkan diri di pinggir kotak penalti. Sementara gol ketiga yang dicetak Shane Edward Smeltz, mutlak offside.
Hanya satu gol Flavio Beck Junior menit kelima dari tendangan bebas yang terbilang bersih. Free kick dari sepertiga lapangan tersebut berbuah gol karena kiper Hery Prasetyo salah mengantisipasi bola.
Ketidakadilan wasit Adi Riyanto makin kentara, karena sejatinya Madura United mendapat dua hadiah penalti mutlak. Satu momentum yang harus berbuah penalti ialah saat pemain Borneo Yamashita menahan bola dengan tangan di dalam kotak penalti. Posisinya jelas di depan wasit.
Tidak hanya itu, satu gol Slamet Nurcahyo malah dianulir oleh wasit Adi Riyanto. Padahal, dia merobek gawabang Borneo FC secara bersih setelah muncul dari belakang dan dapat umpan heading dari Fabiano Beltrame.
Peluang emas yang dimiliki Madura United ialah sebiji gol mutlak dari shooting Bayu Gatra yang diblok kiper Borneo FC. Sayangnya, tidak berbuah gol.
“Secara tim, kita kehilangan ritme di tengah tanpa Dane Milovanovic,” ungkap Manajer Madura United, Haruna Sumitro.
Diterangkan, permainan sepakbola tetap mengikuti hukum sebab akibat. Gol terlalu cepat dengan mudah menyebabkan kehilangan kepercayaan diri pemain.
“Ditambah gol ke-2 penalti yang mudah membuat semakin hancur. Kemudian puncaknya gol ke-3 yang jelas offside. Itu menambah keterpurukan mental pemain,” ujar Haruna dengan nada geram.
Reporter: Sule Sulaiman
Redaktur: Nur Aini