Membangun Sumenep, Menjaga Kedaulatan Agraria

Media Jatim

MediaJatim.com, Sumenep – Persoalan agraria adalah konflik bersama. Kemerdekaan Indonesia merupakan sejarah konflik kepemilikan tanah antara penjajah dengan rakyat.

Begitulah kira-kira frasa yang banyak didengungkan oleh anggota sarasehan kemerdekaan di Bukit Kalompek Kecamatn Dungkek, Sabtu, 12 Agustus 2017.

Pasalnya, menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 72, OKP yang ada di Timur Daya Sumenep (Gapura, Batang-Batang, Batuputih dan Dungkek) bersepakat mengadakan sarasehan kemerdekaan tentang agraria.

Organisasi kepemudaan tersebut meliputi Laskar Pemuda Desa, ISNU, Ansor yang dihimpun dalam satu ikatan Serikat Pemuda Berdaulat (Serdadu).

Tidak tanggung-tanggung, sarasehan yang mengusung tema “Membangun Sumenep, Menjaga Kedaulatan Agraria” tersebut mengundang para petinggi Sumenep, ada wakil Bupati (Achmad Fauzi), perwakilan dari Komisi I Darul, dan Juhari perwakilan DPRD. Tidak hanya itu, para Kepala Desa se-Timur Daya dan aktivis agraria di Kabupaten Sumenep tak luput dari sasaran.

Baca Juga:  Gagal Mediasi Konflik Gersik Putih, Pemkab Sumenep dan Penggarap Tambak Garam Diduga Bersekongkol

“Kami mengundang dari berbagai pihak. Meski tidak semua hadir alhamdulillah masing-masing ada perwakilannya,” kata Masyudi selaku Ketua Panitia Sarasehan Kemerdekaan.

Acara yang dimoderatori oleh Syamsuni, salah satu anggota Serdadu itu berlangsung meriah sejak pertama dimulai. Layaknya Karni Ilyas di ILC, Syamsuni langsung melempar suara pertama kepada perwakilan dari PCNU kemudian dilanjutkan oleh perwakilan Ansor, ISNU, kepala desa, anggota dewan, aktivis agraria dan terakhir wakil bupati.

Sebelum ditutup, suasana sempat memanas antara aktivis agraria dan perwakilan pemerintah. Saling lempar argumen dan dalil.

Baca Juga:  BPBD Jatim Inisiasi MoU SRPB Jatim dengan PWI Jatim

Acara tersebut berhasil merumuskan beberapa hal yang dianggap penting dalam agraria. Salah satunya adalah pengelolaan wisata oleh warga, perlindungan hukum oleh pemerintah, dan tanah sebisa mungkin  jangan dijual tapi boleh disewakan.

Sesuai dengan tema kita membangun Sumenep dengan tetap menjaga kedaulatan agraria. Artinya, didaulat sebagai milik warga,” tegas aktivis agraria Kiai Dardiri A Zubairi.

Di akhir acara, sebagai bentuk komitmen dan janji moral serta tanggung jawab menjaga kemerdekaan Indonesia, perwakilan dari masing-masing pihak menandatangani pakta integritas yang dimulai oleh Fauzi.

“Serasehan ini hanya awal, selanjutnya kami akan menindaklanjuti hasil serasehan ini,” tutur Hosnan Nasir, Ketua Serdadu.

Reporter: Rasyidi

Redaktur: Sule Sulaiman