MediaJatim.com – Siang ini, para pendukung pelengseran Jokowi, kumpul, makan siang, sambil evaluasi aksi 299 kemarin. Mungkin makan di hotel berbintang 5, atau vila seorang pensiunan di puncak, atau apartemen seorang pengusaha di pinggir laut, tapi bukan tak mungkin juga, hanya di rumah makan sederhana yang cuma menyediakan makanan khas Sunda.
Tapi, yang kumpul tidak sebanyak rencana awal. Mereka lebih banyak memilih di rumah saja, membatalkan ikut serta. Alasan ketidakhadiran beragam, antara lain sang “donatur” dari tadi malam, tidak muncul-muncul di grup WA. Semua orang japri, tapi hanya centang satu warna hitam.
Di dalam pertemuan tidak ada senda gurau, tidak ada cerita-cerita heroik, tidak ada foto-foto, bahkan keringat yang biasanya menyertai makan siang pun tidak ada.
Pendek kalimat, pertemuan dingin-dingin saja. Bahkan sebuah film yang awalnya direncanakan sebagai mukadimah batal diputar. Televisi tidak berkedip, DVD masih tertutup, bahkan dua load speaker jangkung yang dibawa seorang peserta dimasukin kembali ke bagasi Avanza.
“Akhi, jangan putus asa. Insya allah minggu depan ketemu lagi,” ujar seorang berkemeja putih.
Pemilik Avanza, menjawab datar,”Assalamu ‘alaikum.
“Ok, Bung, kita rencanakan ketemu sebelum tgl 15 okt,” ujar seorang berkemeja putih tadi. Dia lalu krim pesan via WA:
“Kita tidak boleh galau. Kudeta mungkin saja gagal. Tapi kita sudah sukses bikin si ceking tertekan. Ini bagus utk modal 2019. Kita banyak pny momentum nimpukin dia, yang terdekat hari santri okt anti. Ini moment massa, hajatan orang NU. Kita harus jaga.” (Hamzah Sahal)