IMG-20250103-WA0035

LPI Al-Ibrahimi Tingkatkan Skill Siswa Melalui Belajar Kelompok

Media Jatim

MediaJatim.com, Sumenep – Lembaga pendidikan Islam (LPI) Al-Ibrahimi meningkatkan skill siswa melalui belajar kelompok. Hal itu, dilakukan ketika jam masuk oleh guru materi. Ataupun siswa secara aktif membentuk kelompok belajar sendiri diluar jam belajar.

Strategi belajar kelompok dilakukan agar siswa bisa saling sering bersama terkait dengan materi yang diajarkan. Selain itu, siswa secara tidak langsung terbiasa mandiri dalam belajar. Selebihnya jika ada pemahaman yang kurang dimengerti bisa ditanyakan kepada guru materi yang bersangkutan.

Sebagaimana dalam hal ini, belajar kelompok yang dipraktekkan oleh salah satu guru MTs, pengampu materi Sejarah Kebudayaan Islam (SKI), Zay Arifin. Saat beliau mengajar pelajaran SKI mengajar dengan membentuk kelompok.

Baca Juga:  Pilot Project Desa untuk Pendidikan Anak Usia Dini

Zay Arifin mengatakan, dibentuknya belajar kelompok siswa diharapkan mampu mengeksploitasi materi yang dinaikkan secara mendalam. Siswa juga bisa mengukur kekurangannya dalam memahami materi.

“Setelah mereka dibentuk kelompok mempelajari materi yang dinaikkan diminta untuk presentasi kedepan. Apa saja pemahaman yang didapat dari hasil belejar kelompok,” ujar Zay Arifin saat ditemui usai mengajar.

Kiai Junaidi Mu’arif selaku pengelola lembaga pendidikan tersebut mengatakan, selalu memberikan wewenang dan mendukung kepada setiap guru dalam aktualisasi Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dalam menstranfer ilmu pengetahuan. Misalnya dibentuknya belajar kelompok.

Baca Juga:  ANBK Gelombang I Kelas V SD Digelar Dua Hari, Disdikbud Pamekasan Dorong Hasil Rapor Siswa Valid!

“Strategi apapun yang dilakukan oleh guru dalam menaikkan pelajaran, yang terpenting siswa bisa paham, silahkan terus dilakukan,” tukasnya, Kiai Junaidi Mu’arif, Kamis (05/10).

Belajar kelompok sering dilakukan oleh siswa, ucap Kiai Junaidi Mu’arif, baik tingkat MA dan MTs, Walapun diluar jam masuk. Bagi kami ini sebuah anugerah kepada mereka tanpa disuruh tetap aktif belajar.

 

Reporter: Zainal Arifin

Redaktur: Sule Sulaiman