Panwaskab Sumenep Bakal Kedatangan Tamu Tak Diundang

Media Jatim
Foto Kantor Badan Pengawas Pemilu © jawapos

MediaJatim.com, Sumenep – Setelah pengumuman hasil kelulusan Panwascam oleh Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Sumenep (Panwaskab), Minggu (22/10) lalu. Panwaskab Sumenep bakal kedatangan tamu tidak diundang, yaitu bakal didemo.

Pasalnya, Panwaskab dianggap tidak independen dalam rekrutmen calon Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam). Terbukti, peserta yang lulus, nama-nama mereka sudah tersiar sebelum pelaksanaan tes kelulusan wawancara diumumkan.

Hal itu, mengundang perhatian, khususnya bagi peserta yang mendaftar. Sebagaimana yang diungkap oleh satu peserta seleksi Panwascam, Kecamatan Guluk-Guluk, Farid Zaiyyadi.

“Rekrutmen Panwascam sarat dengan titipan dan kepentingan. Terbukti pula pemberitaan sebelumnya seperti yang disapaikan Hambali, nama berinesial MD dan SE sebelum pengumum hasil tes wawancara keluar nama mereka dipastikan akan lulus,” ujar Farid Zaiyyadi yang merupakan ketua LSM Gaki.

Baca Juga:  Di Periode Kedua, Khairul Umam Janji Kawal Perda Pesantren di Pamekasan

Ternyata disaat pengumunan kelululusan keluar nama yang berinisial tersebut terbukti lulus, tutur Farid. Dan tidak habis pikir lagi, kenapa saat tes wawancara berlangsung ketiga komisioner tidak ada yang mengajukan pertanyaan yang mengarah kepada materi inti.

“Saat saya mengikuti tes, pertanyaannya hanya sekedar cerita saja. Bahkan ada sebagian salah satu komisioner tidak mempertanyakan apa-apa kepada saya. Seharusnya pertanyaannya lebih mengarah, semisal menyangkut tentang UU. Kalau seperti ini, lalu tolak ukur kelulusannya apa,” tegas Farit.

Tentu proses ini tidak dapat dibiarkan, perlu disikapi dengan tegas. Untuk itu kami akan melakukan aksi ke Kantor Panwaskab bersama peserta lainnya. Serta akan melaporkannya ke Bawaslu dan ke DKPP. Selain itu, ada sentilan salah satu komisioner merangkap jabatan. Seperti, menjadi pendamping PKH dan sertitikasi, tambahnya.

Baca Juga:  Djoko Pastikan Pembangunan Akhlaq Jadi Prioritas

“Untuk membuktikan kebenaran itu semua, saya akan kroscek ke Kemenag dan Dinsos. Jika hal itu benar mereka nanti harus menanggung resikonya. Dikarenakan rangkap jabatan menurut regulasinya jelas tidak boleh,” ujar Farit.

Lebih lanjut Farit Zaiyyadi mengatakan, dia akan meminta video rekaman tes khususnya untuk kecamatan Guluk-Guluk. Kalo perlu sekalian semua rekaman tes wawancara semua kecamatan agar diputar ulang dengan disaksikan oleh Bawaslu dan DKPP.

Reporter: Zainal Arifin

Redaktur: Sule Sulaiman

Respon (3)

  1. Memang perlu d evaluasi panwas kabupaten krn byk peserta titipan yg dnomer satukan utk menjdi panwascan..jd tak heran lg sumenep spt itu…?

  2. Saya juga peserta yang lolos 6 besar di kecamatan kalianget dan saya satu satunya peserta yang perpengalaman di panwas kecamatan, di 3 besar saya tidak lolos sedangkan pertanyaan di wawancara hanya pengalaman, yang sy pertanyakan apa yang menjadi barometer meraka untuk pelulusan, tidak gampang lho memahami regulasi pemilu …… Butuh waktu

  3. Betul..betul.. betul
    Smisal pula d kec. Giligenting.. dr nama2 yg tlh bredar sblmny, hny satu orng yg tdk d loloskn sbg panwascam itupun krn orng adl adik ipar dr ketua paswaskab. Dn kbnyak yg jd panswascam skrng kurang brpengalaman.

Komentar ditutup.