MediaJatim.com, Bekasi – Program Perpustakaan Berbasis Teknologi, Komunikasi, dan Informasi yang didukung oleh Coca-Cola Foundation Indonesia (CCFI) atau dikenal dengan PerpuSeru mengadakan Regional Peer Learning Meeting yang di tempatkan di Hotel Santika Bekasi, terhitung sejak tanggal 6 sampai 9 November 2017.
Acara yang bertujuan untuk penganugerahan perpustakaan berprestasi tingkat kabupaten maupun tingkat desa tahap ketiga tersebut dihadiri 8 provinsi. Yakni, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi Selatan, Papua dan Papua Barat.
Salah satu tujuan utama didirikan PerpuSeru, agar supaya perpustakaan tidak lagi menjadi tempat baca buku tetapi perpustakaan sudah menjadi tempat wisata yang sangat disenangi oleh para pengunjung, dengan gaya dan inovasi yang beranekaragam oleh pengelola biar perpustakaan betul-betul disenangi oleh para pengunjung dan merasa betah ketika berada di Perpus.
Apalagi sekarang perpustakaan tidak hanya ada di kabupaten, akan tetapi sudah terus menjamur ke desa-desa, dan perpustakaan saat ini tidak bisa ditinggalkan begitu saja. Jangan dianggap sebelah mata lagi, karena perpustakaan saat ini sudah sangat diminati oleh kalangan masyarakat, baik dari akademisi hingga pelaku wirausaha. Untuk itu, mari kita bantu agar masyarakat semakin banyak yang mengunjungi perpustakaan dan mereka betah membaca buku disana.
“Syukurlah, di tengah-tengah lesunya perpustakaan datanglah jiwa penolong yang namanya PerpuSeru, yang sangat membantu Karena tiap Perpusdes yg dibantu dengan 2-3 unit komputer dan mendapat bantuan buku pula. Selain itu juga mengadakan pelatihan tiap 6 bulan sekali setiap tahun,” kata Elman sebagai Pengelola Perpustakaan Desa dan Kampung Internet, Desa Mapper, Kecamatan Proppo, yang juga menghadiri acara tersebut, (09/11).
Sejauh ini, Perpustakaan yang sudah dibantu oleh PerpuSeru berjumlah 690 perpustakaan, dengan rincian untuk tingkat provinsi 18 perpustakaan, tingkat kabupaten 104 perpustakaan serta untuk tingkat desa dan TBM sebanyak 586 perpustakaan.
Reporter: Agus Supriadi
Redaktur: Sule Sulaiman
Respon (1)
Komentar ditutup.