MediaJatim.com, Sumenep – Warga Dusun Pesisir, Desa Bicabi, Dungkek, Sumenep melaksanakan “rokat dhisa” yang menjadi tradisi secara turun-temurun pada Jumat (12/01) siang di tepi laut perbatasan desa Bicabi-Dungkek.
Kegiatan tersebut setidaknya dihadiri oleh 50 orang yang memang selalu semangat mengikuti prosesi “rokat dhisa”. Mereka berniat slametan (bersedekah) guna mencegah petaka.
Prosesi “rokat dhisa” ini diawali dengan pembacaan tahlil bersama yang dipimpin oleh tokoh masyarakat sekitar, kemudian dilanjutkan dengan makan bersama.
Di tengah-tengah lingkaran warga yang hadir, nampak ada pohon pisang yang dibentuk menyerupai perahu kecil, di dalamnya berisi aneka macam makanan ringan, terlihat juga “polo’ keni’” yang berisi nasi sekadarnya, juga ada selembar uang.
Seusai makan bersama, semua yang hadir berbondong-bondong menuju bibir laut untuk melihat pelepasan “perahu kecil” tersebut ke tengah laut.
Menurut Syaiful Bahri, warga setempat, kegiatan “rokat dhisa” ini memang acara tahunan yang dilaksanakan oleh warga setempat.
“Acara ini memang diadakan setiap tahun, tapi waktu dan tempat tidak ditentukan, siapa “se edhetengngin lamat” dia akan langsung mengumpulkan masyarakat, dan menghanyutkan ‘perahu’ ke laut,” ungkap pemuda yang juga ikut menghanyutkan ‘perahu’ ke tengah laut.
Dia menambahkan, sebenarnya tujuan utama “Rokat Dhisa” ini agar masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan mendapat keuntungan yang besar dan hasilnya menjadi berkah.
“Warga sini kan kebanyakan berprofesi sebagai nelayan, ‘Slametten Dhisa’ itu dilaksanakan agar ikan banyak dan rezekinya barokah,” tuturnya.
Reporter: Saiful Fawait
Redaktur: Sule Sulaiman