MediaJatim.com, Pamekasan – Suntik vaksin oleh Puskesmas yang membuat puluhan santri Sumber Gayam, Kadur tumbang tampaknya berpengaruh terhadap stabilitas pendidikan di Kabupaten Pamekasan.
Setidaknya itu terlihat di lembaga pendidikan Al-Basthi, Plakpak, Pegantenan, Pamekasan. Puluhan siswa tingkat sekolah dasar dan menengah yang dinaungi Al-Basthi yang kompak mogok sekolah karena takut disuntik vaksin difteri, Senin (12/2).
Bahkan, para orangtua dan wali murid kompak menolak program suntik vaksin untuk mengantisipasi penyakit difteri.
“Dulu nenek moyang kita dan saya sendiri tidak disuntik vaksin alhamdulillah sehat-sehat saja. Sepertinya ini program hanya untuk menguras anggaran saja. Kami tidak ingin anak-anak kami jadi sasaran uji coba program yang kehalalannya tidak jelas seperti suntik vaksin ini,” tegas Hadali, salah seorang wali murid Al-Basthi.
Dalam kesempatan itu, Hadali langsung menemui pihak guru untuk minta tolong supaya anaknya tidak disuntik, dengan alasan takut kejadian yang menimpa puluhan santri Al-Falah Sumber Gayam terulang kembali.
Bersama wali murid lainnya, Hadali mengantarkan sendiri anak-anaknya untuk berangkat sekolah. Mereka takut buah hatinya tumbang oleh gara-gara disuntik vaksin.
Menyikapi hal itu, Kepala sekolah SMP Islam Al-Basthi Moh Kamil, mengimbau kepada semua siswa-siswi dari semua tingkatan agar tidak terpengaruh terhadap kejadian yang di Sumber Gayam.
“Bagi wali murid atau orangtua supaya memberi penyadaran mengenai suntikan vaksin difteri terhadap anak-anaknya agar proses belajar mengajar berjalan tidak terganggu,” tukasnya.
Sehari sebelumnya, puluhan santri Sumber Gayam terserang mual, pusing, bahkan muntah-muntah karena sebelumnya disuntik vaksin. Diduga kuat, itu karena petugas Puskesmas melakukan malapraktik.
Malapraktik tersebut tercium karena para santri tetap disuntik vaksin meski belum makan. Bahkan, sebagaimana diungkapkan Kepala SMA Al-Falah Sumber Gayam, Jasuli, waktu penyuntikannya terkesan dadakan; diagendakan Senin ini tapi malah dimajukan ke Sabtu sebelumnya.
Reporter: Abdul Halik
Redaktur: Sule Sulaiman