MediaJatim.com, SBB – Untuk pertama kalinya, Presiden Joko Widodo mengunjungi Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Provinsi Maluku, kehadiran Presiden disambut gegap gempita oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) yang sudah menunggu sejak pagi hari.
Tepat pukul 12.30 WIT Presiden bersama Ibu Negara Hj. Iriana Joko Widodo tiba di Lapangan Sepakbola Dusun Kelapa Dua, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat.
Dilokasi tersebut diselenggarakan penyerahan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Beras Sejahtera ( Rastra). Bantyan Sosial PKH disalurkan dengan mekanisme non tunai memggunakan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang bekerja sama.dengan Perhimpunan Bank-Bank Negara (Himbara). Untuk Kabupaten SBB, Kementerian Sosial Bekerja Sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Presiden mengingatkan kegunaan dari Bantuan PKH agar digunakan untuk yang bermanfaat untuk mempersiapkan masa depan anak-anak. PKH untuk keperluan anak-anak, baik dari gizi anak, pendidikan anak, itu dibolehkan. Namun Jokowi melarang uang yang ada di kartu PKH untuk membeli rokok.
“Kalau nanti pulang, suami minta uang PKH buat beli rokok boleh ngga ?” tanya Jokowi. Sontak dijawab “tidak” oleh seluruh peserta PKH yang hadir.
“Berarti tidak sayang suami” tambah Jokowi diikuti tawa para KPM,
“Sampaikan kepada suami, kepada bapaknya, tidak boleh karena PKH ini uangnya dipakai untuk pendidikan anak-anak kita, untuk gizi bukan untuk beli rokok,” tuturnya.
Pada kesempatan ini Presiden menyerahkan KIP, PKH dan Bansos Pangan Rastra kepada 15.613 keluarga dan BPNT sebanyak 15.348 Keluarga Se-Propinsi Maluku. Total jumlah KPM PKH Reguler Provinsi Maluku Tahun 2018 berjumlah 103.161 KPM.
Sementara, sebelum acara dimulai, Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Harry Hikmat memberikan arahan kepada KPM PKH.
“Nanti kalau ada Pak Presiden tunjukan kartu (red-KKS) dan tersenyum ya ibu – ibu, semua jangan lupa,” ucap Harry seraya di ikuti tawa para KPM.
“Sudah dapat semua kan Ibu – Ibu?” lanjutnya, “Bantuan ini dipakai untuk biaya anak sekolah dan kebutuhan gizi anak ya ibu – ibu, jangan dipakai yang lain” tutupnya.
Reporter: Ubaidillah D
Redaktur: Sule Sulaiman