web media jatim
IMG-20250318-WA0019

Eksan: Indonesia Bubar Tahun 2030, Singgung Perasaan NU

Media Jatim

MediaJatim.com, Jember-Bahwa Nahdlatul Ulama (NU) mempunyai saham yang cukup besar dalam pendirian Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah fakta sejarah yang tak terbantahkan.  Demikian diungkapkan Anggota DPRD Jawa Timur, Moch Eksan saat  menjadi pemateri dalam Diklatsar  Banser PAC GP Ansor Gumukmas dan Puger di aula Pondok Pesantren Darul Muhibbin, Dusun Krajan II, Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger, Jember, Jawa Timur, Jumat (27/4) malam.

Menurut politisi Partai NasDem itu, NU tidak hanya hanya  berjibaku dengan penjajah saat NKRI masih akan lahir, tapi saat lahir dan setelah lahir pun investasi NU terhadap bangsa Indonesia tidak bisa dianggap sepele. “NU sebelum merdeka sudah berjuang, saat merdeka juga berjuang, dan sampai sekarang  NU masih berjuang mengisi kemerdekaan dan  menjaga  keutuhan NKRI. Karena itu, jika ada yang mengatakan bahwa Indonesia akan bubar tahun 2030, itu jelas menyinggung perasaan NU,” tukasnya.

Baca Juga:  Banjiri Mapolres, Massa Desak Polisi Tangkap Pelaku Penghinaan Ketua PCNU Pamekasan

Eksan menambahkan, bahwa segenap elemen bangsa, termasuk Banser juga mempunyai tanggung jawab dalam menjaga keutuhan NKRI. Apalagi  NU punya  andil besar dalam membentuk NKRI. Ia berharap agar Banser tak pernah tinggal diam saat siapapun mencoba mengkoyak-koyak NKRI. “Sebab sudah jelas bahwa NKRI bagi NU adalah harga mati. Sehingga siapapun yang coba-coba mencederai NKRI harus berhadapan dengan Banser. Jadi selama masih ada NU (Banser) jangan pernah bermimpi bahwa Indonesia  akan pecah, apalagi bubar,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Eksan didapuk menjadi warga kehormatan Banser yang ditandai dengan pemasangan jaket kebesaran Banser pada tokoh berusia  43 tahun itu. “Terima kasih. Bagi saya Banser tidak asing. Karena saya pernah jadi sekretaris IPNU Jember, sama-sama kader NU,” tukasnya.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Sampaikan Pentingnya Kerjasama Mengatasi Pandemi Covid-19

Reporter: Aryudi Abdul Razaq

Redaktur: Sulaiman