Eksponen AMM pusat Kecam Tindakan Biadab Bom Gereja

Media Jatim

MediaJatim.com, Surabaya – Syafrudin Budiman SIP, Eksponen Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Pusat mengecam tindakan bom bunuh diri yang menewaskan 3 orang termasuk pelaku bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya, Minggu, (13/05/2018). Mantan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPP IMM) periode 2006-2008 ini juga menegaskan tidak boleh ada kekerasan mengatasnamakan agama.

“Terorisme atau Kekerasan atas nama agama tidak boleh terjadi. Pengeboman gereja-gereja di Surabaya adalah bentuk teror dari orang-orang biadab,” tegas Syafrudin Aktivis Intelektual Muda Muhammadiyah ini.

Pihaknya, meminta pihak berwajib mengusut tuntas jaringan terorisme yang mulai berkembang pesat di Indonesia. Menurunya, jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali di Surabaya yang dikenal kota yang damai dan penuh toleransi.

Baca Juga:  Belasan Ribu Obat Berbahaya Berhasil Diamankan Polres Bondowoso

“Banyak yang ingin membuat keamanan Indonesia menjadi kacau balau. Aparat harus lebih sigap menangani kasus terorisme jangan sampai terjadi lagi,” ujarnya.

Syafrudin juga mendukung segera disahkannya RUU Terorisme yang lebih tegas dan jelas. Agar keamanan di Indonesia terjaga dengan baik dan keamanan menjadi lebih kondusif.

“RUU Terorisme harus segera disahkan. Pencegahan dan pemberangusan sel-sel terorisme harus segera dilakukan, jangan sampai semakin meluas dan melebar,” terang Mantan Ketua Pimpinan Wilayah Partai Matahari Bangsa (PW PMB) Jawa Timur ini.

Dirinya menambahkan bahwa meminta semua pihak untuk tenang dan beraktifitas seperti biasa. Serahkan semua penyelidikan kasus bom gereja di tiga gereja Surabaya kepada aparat kepolisian.

Baca Juga:  Bonus Demografi, Pelajar NU Mampu Bersaing

“Pengamanan harus terus sigap diupayakan oleh aparat. Langkah pencegahan harus dimaksimalkan kepolisian dengan melakukan peningkatan keamanan di Surabaya dan sekitarnya,” pinta Syafrudin.

Dari sumber banyak media ledakan bom pagi tadi terjadi di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela di Jalan Ngagel Madya Utara, Gereja Kristen Indonesia (GKI) Surabaya di Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, Jalan Arjuna. Sejauh ini, ada 11 korban tewas dan 41 orang luka-luka akibat kejadian itu.

Korban tewas berada di 3 rumah sakit, yakni 1 orang di RSU dr Soetomo, 1 orang di RS Bedah Surabaya dan 8 orang di lokasi gereja. (*)