MediaJatim.com, Subang-Melambungnya harga daging ayam dalam beberapa bulan terakhir, terasa memberatkan masyarakat. Pasalnya, naiknya harga daging ayam seolah terkerek tanpa batas.
Menyikapi hal itu, Induk Koperasi Syirkah Muawanah (Inkopsim) berencana melakukan impor grand parent (ayam indukan). Sebab, salah satu faktor penyebab naiknya harga daging ayam adalah pembagian kuota impor ayam indukan yang tidak merata. Sementara di sisi lain, segelintir perusahaan cukup menggurita dalam mengimpor ayam indukan, bahkan mereka begitu gampangnya mengatur harga.
“Ayam indukan itu ‘kan hulunya. Kalau hulunya sudah amburadul, maka hilirnya (daging ayam) juga tak karuan,harganya bisa naik berlipat-lipat,” tegas Ketua Umum Inkopsim, HM Al Khaqqoh Istifa kepada MediaJatim.com saat mendampingi kunjungan PBNU ke Subang, Ahad (26/8).
Gus Khaqqoh mengaku prihatin dengan naiknya harga daging ayam yang gila-gilaan. Meskipun Kementerian Perdagangan telah menetapkan harga tertinggi daging ayam, namun kenyataan di lapangan harganya malah melampuai ketetapan itu. Oleh karenanya, Gus Khaqqoh menghimbau agar pemerntah berlaku adil dalam membagi kuota ayam indukan.
“Mohon kementerian terkait untuk tidak membiarkan ini berlarut-larut agar kerisauan masyakat tidak menjadi-jadi,” jelasnya.
Untuk itu, lanjut Gus Khaqqoh, dalam waktu dekat pihaknya akan berkonsultasi dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian. Tugas pokok dan fungsi tiga kementerian tersebut terkait dengan ayam indukan dan turunannya.
“Kami juga akan turun ke pesantren-pesantren dan koperasi primer untuk menyerap aspirasi bagaimana baiknya,” urainya.
Reporter: Aryudi Abdul Razaq
Redaktur: Sulaiman