PCNU Korda Madura Ungkap Cara Jitu Waspadai Gerakan Eks HTI

Media Jatim

MediaJatim.com, Bangkalan – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Korda Madura tampak prihatin atas kondisi kebangsaan. Sebab, propaganda eks Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) terus mengusik pikiran masyarakat. Ujaran kebencian terus digelorakan oleh eks HTI yang merupakan barisan perusak ketenteraman hidup beragama dan berbangsa.

Ketua PCNU Pamekasan KH Taufik Hasyim saat bersama pengurus PCNU lainnya se-Madura di Bangakalan menegaskan, eks HTI di Madura nyata adanya. Mereka dinilai tetap melakukan gerakan terselubung lewat paham radikal.

“Hanya melalui simbol ajaran. Namun sulit jika dibuktikan secara hokum. Tapi, mereka bisa kita rasakan,” tegas Pengasuh Pesantren Sumber Anom, Palengaan, Pamekasan tersebut.

Baca Juga:  Disperindag Sumenep Diduga Jadi Sarang Pungli

Gerakan yang dilancarkan eks HTI ialah dengan merasuki tradisi NU. Mereka sering menggelar majelis taklim. Seperti acara maulid nabi dan haul. Di sela-sela kegiatan, mereka menyusupkan propaganda kepada umat Islam dan warga nahdliyin.

“Contoh nyatanya ialah pada momen keagamaan seperti maulid nabi. Umat diajak bersholawat. Namun di balik itu malah dijadikan propaganda politik. Di dalamnya diisi ceramah politik, caci maki, dan ujaran kebencian,” ucap sesal Kiai Taufik.

Menurutnya, itu cara jitu mengetahui, merasakan, sekaligus mewaspadai gerakan propaganda eks HTI. Hasutan mereka yang disisipi di kegiatan-kegiatan keagamaan mesti dijadikan atensi tersendiri.

Baca Juga:  Inilah 14 Titik Konvoi Launching Mobdin Batik Kabupaten Pamekasan

Tindakan menghasut, kata Kiai Taufik, kurang pantas dilakukan oleh kita yang makan, minum, dan sujud di atas bumi Indonesia. Sebab, ajaran tersebut secara nyata bertentangan dengan hukum agama dan negera. Berhubung NU merupakan salah satu yang berjasa dalam proses kemerdekaan negeri ini, tegas Kiai Taufik, maka berhak memberikan suntikan pemahaman kepada masyarakat.

“Untuk menangkal kejadian itu, PCNU Korda Madura melahirkan 5 pesan moral yang dikemas dalam pernyataan sikap bersama. Sehingga, pemikiran masyarakat tidak terisolasi pada ajaran-ajaran yang cenderung bertentangan dengan syariat Islam yang mengedepankan perdamaian dan kedamaian,” tukasnya.

Reporter: Saleh

Redaktur: A6