Mahasiswa UTM Sulap Biji Nangka Jadi Stik Jinang Lezat

Media Jatim

MediaJatim.com, Bangkalan – Desa Karanganyar Kecamatan Modung salah satu desa penghasil buah nangka di Kabupaten Bangkalan. Jenis tanaman yang satu ini banyak tumbuh di Indonesia.  Sepanjang jalan di desa Karanganyar banyak berjejeran pohon nangka. Biasanya buah nangka diolah hanya sebagai kripik, sayur, bahkan dimakan langsung. Namun seringkali biji nangka atau manjhilen tidak dimanfaatkan atau bahkan dibuang begitu saja.

Oleh tangan kreatif mahasiswa KKN Universitas Trunojoyo Madura (UTM) 2018/2019, kelompok 2 bersama masyarakat Desa Karanganyar mengadakan pelatihan dan berhasil menyulap biji nangka menjadi stik lezat dan menghasilkan yang mereka namai Stik Jinang (Biji Nangka).

Baca Juga:  Pengusaha Rokok Antusias Sambut Pembangunan KIHT di Pamekasan

“Stik Jinang merupakan salah satu produk ungulan kelompok kami yang kami usulkan ke Universitas. Ada yang lain juga loh seperti selai nangka. Ini tidak lain prihatin kami terhadap keluh masyarakat terkait harga nangka yang rendah. Mengingat potensi buah nangka di sini melimpah, eman kan,” kata Fajar Riski, Kamis (27/12).

Pria yang juga menjabat sebagai koordinator desa KKN UTM kelompok 2 mengharapkan pelatihan yang dilaksanakan di balai Desa Karanganyar bisa bermanfaat untuk masyarakat sekitar.

“Semoga dengan acara ini bisa bermanfaat buat masyarakat dalam mengolah buah nangka sehingga bernilai jual tinggi dan hasilnya bisa mereka rasakan,” tukasnya.

Baca Juga:  Diduga Kesetrum Petani Tegaldlimo Tewas di Kebun Naga

Maria Ulfa, sekertaris PKK di desa Karanganyar membenarkan bahwa harga jual buah nangka saat ini sangatlah murah bahkan tak sebanding dengan biaya ongkos ke pasar.

“Di sini banyak buah nangka, tapi harganya tidak sesuai dengan ongkos untuk membawa ke pasar,” tuturnya.

Ia sangat senang atas diadakan pelatihan ini, bahkan dirinya berjanji akan mengembangkan potensi desa ini menjadi olahan khas Desa Karanganyar.

“Saya coba selai dan stiknya enak. Kami akan kembangkan ini, pasti,” tukasnya.

Reporter: Zul

Redaktur: Sulaiman