Harga Ayam Hidup Anjlok, Inkopsim Desak KPPU Turun Tangan

Media Jatim

MediaJatim.com, Kediri – Melorotnya harga ayam potong di tingkat peternak, membuat Inkopsim (Induk Koperasi Syirkah Muawanah) meradang. Pasalnya, kemerosotan harga tersebut ditengarai akibat ulah spekulan atau bahkan kartel yang coba menangguk untung besar di tengah penderitaan peternak.

Indikasinya, harga daging ayam ras di pasar masih bagus, yakni sekitar Rp30.000/kilogram. Sementara harga live bird (ayam hidup) di kandang hanya berkisar Rp12.000/kilogram.

“Peternak benar-benar terpukul. Harga produksinya saja perkilogram mencapai Rp19.500. Sementara oleh tengkulak dibeli Rp.12.000 perkilogram. Tapi di pasar harga jualnya naik drastis hingga ke level Rp30.000 perkoligram. Ini kan jomplang,” jelasnya.

Baca Juga:  Kemensos Dirikan Dapur Umum di Kampung Gurusina, Siapkan Bantuan Pembangunan Rumah

Oleh karena itu, Ketua Umum Inkopsim, HM Al-Khaqqoh Istifa meminta pemerintah turun tangan untuk mencari benang merah terjadinya distorsi harga tersebut. jika memang ditemukan pihak-pihak yang berman-main dengan harga ayam pedaging hingga mengorbankan peternak, wajib disanksi.

“Pemerintah, dalam hal ini kementerian terkait wajib turun tangan untuk mengusut itu. Ini sudah meresahkan peternak, yang jumlahnya ribuan,” ucapnya di Kediri, Ahad (23/6).

Selain itu, Gus Khaqqoh, sapaan akrabnya, juga berharap agar Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) juga turun tangan untuk melihat ada tidaknya praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat dalam lingkaran bisnis ayam pedaging itu. Sebab, pola pembeliannya sama, yakni peternak menjual ke pihak kedua, dan selanjutnya pihak kedua menjual ke pasar.

Baca Juga:  Baru Dilantik, HMPS PBS IAIN Madura Luncurkan Program Kompim

“Dalam pola itu, bisa jadi pihak kedua yang memonopoli harga dan menentukan harga secara sepihak,” jelasnya.

Reporter: Aryudi A Razaq

Redaktur: A6