MediaJatim.com, Pamekasan – Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) sudah dimulai. Namun sebelum direalisasikan, digelar sosialisasi dan edukasi mengenai teknisnya, agar penyalurannya cepat menyeluruh dan dapat memberikan pelajaran bagi masyarakat yang belum paham pengambilan BPNT.
Bupati Pamekasan Baddrut Tamam menyampaikan, teknis dalam penyaluran BPNT sebenarnya sudah dirancang sejak lama. Berbagai proses sudah dilakukan dan kini sudah terealisasi dengan baik. Sehingga, masyarakat diharapkan paham atas prosedur serta penggunanaannya.
“Semoga menuai usaha yang sukses menandai era baru di antaranya BPNT, serta diharapkan dapat mempermudah masyarakat,” katanya, Rabu (17/7/2019).
Dijelaskan, ikhtiar pemerintah pusat dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan untuk kemudian menggeser dari tunai ke nontunai, agar penyalurannya semakin akuntable dan bisa dipertanggungjawabkan.
Mengenai teknisnya, tertuang dalam Keppres Nomor 8 Tahun 2017 Tentag Penyaluran Sosial Bantuan Non Tunai. Cara tersebut, dinilai sebagai era baru di segala sektor pembangunan.
BPNT yang bertujuan dalam penanggulangan kemiskinan ini, diharapkan mempermudah masyarakat untuk menjangkau pelayanan keuangan di perbankan, sehingga mempercepat keuangan inklusif. Namun tetap dalam semangat perlindungan sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, rehabilitasi soial, dan pelayanan dasar.
“Saya harapkan, bantuan tersebut tepat sasaran dan tepat guna,” paparnya.
Sementara itu, Manajer Bidang Jaringan dan Layanan BNI Kanwil Surabaya Anak Agung Gede Putra mengatakan, realisasi bantuan pangan non tunai diharapkan merata dengan kartu yang telah difasilitasi BNI. Diharapkan, semua stakeholder membantu dalam percepatan pendistribusian.
“Semoga niatan baik ini mengantarkan kita serta kemuliaan dan kemanfatan bagi kita semua,” tukasnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang (Kabid) Penanganan Fakir Miskin Dinas Sosial (Dinsos) Pamekasan Taufikurrachman menyampaikan, penyalurannya bantuan sosial itu ditangani Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD). Pengawasannya dilakukan bekerja sama dengan polsek, kodim dan babinsa, sehingga program tersebut dipastikan tepat sasaran.
“Saya yakin penyerahan itu aman dan tepat sasaran,” ujarnya.
Setiap KPM akan diberi kartu seperti anjungan tunai mandiri (ATM) dari BNI sebagai penyalur. Kartu itu bisa digunakan untuk mengambil sembako berupa beras dan telur di setiap warung elektronik (e-warung).
“Jika diuangkan sebanyak Rp110 ribu setiap KPM,” pungkasnya.
Reporter: Zul
Redaktur: Sulaiman