MediaJatim.com, Sumenep – Untuk mendorong semangat belajar siswa/i Desa Gapura Barat, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, mahasiswi peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Riset Partisipatif Institut ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA) 2019 Posko 30 mengadakan penyuluhan kelas cerdas yang ditempatkan di ruang kelas Madrasah Yayasan Mambaul Ulum, Gapura Barat, Ahad (28/7/2019).
Acara yang mengangkat tema “Belajar Efektif dan Efisien” itu dimulai pada pukul 08.00 WIB hingga selesai dengan melibatkan siswa/i tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) Yayasan Mambaul Ulum.
“Memang kesemangatan itu tidak muncul dari orang lain, melainkan dari diri sendiri. Akan tetapi, acara-acara seperti ini kadangkala sangat penting dilaksanakan untuk memberikan sugesti kepada para siswa/i supaya mereka tambah semangat serta dapat meraih prestasi yang membaggakan,” kata Kepala Komite Madrasah Yayasan Mambaul Ulum, K. Fathul Halik, M.SI, dalam sambutannya.
Harapan mahasiswa KKN INSTIKA mengadakan kegiatan tersebut tidak lain adalah untuk mengenalkan kepada para siswa/i akan metode belajar yang baik dan benar. Efktif, tidak sia-sia dan efisien, tidak membuang-buang waktu, tenaga maupun biaya.
“Di antara salah satu cara belajar agar efektif dan efisien ialah, belajar dengan menggunakan rumus 5W 1H. What; Apa jenis pelajaran yang dipelajari?, Where; Di manakah kita belajar?, When; Kapan Kita belajar?, Who/Whom; Dengan siapa kita belajar?, Why; Mengapa kita belajar? Dan How; bagaimana seharusnya kita belajar. Ketika jenis pelajaran sudah diketahui, maka yang mesti kita lakukan adalah mengklasifikasikan pelajaran yang berupa hafalan seperti Nazam Nahu, pelajaran pikiran seperti Matematika, pelajaran ingatan seperti Ilmu fikih, dan seterusnya,” jelas fasiliator, KH. Susiyanto Azzaki, S.Sos.
Sementara Kepala Madrasah Aliyah Mambaul Ulum, Kunti Imaniyah, S.Pd.I sangat mengapresiasi terlaksananya penyuluhan ini.
“Terima kasih banyak, kami sangat mengapresiasi kegiatan ini. Kami akui basic siswa/i Madrasah di sini tidak sama dengan di Pesantren. Artinya untuk berpartisipasi dalam segala kegiatan yang dicanangkan oleh pihak madrasah masih perlu diajak dan dipaksa. Barangkali dengan kegiatan ini, para siswa/i banyak atau sedikit dapat membuka belenggu kemalasan untuk kemudian semangat dan giat dalam belajar,” ungkapnya.
Reporter: Dananil Qayyum
Redaktur: Zul
