Otsus Perlu Dioptimalisasi, Solusi Jalan Perdamaian di Papua

Media Jatim
Prof Dr dr James Tangkudung Sportmed MPd, (Foto: Gus Din).

MediaJatim.com, Jakarta – Guru Besar Ilmu Olahraga UNJ yang juga Koordinator Program Studi Pendidikan Jasmani Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Prof Dr dr James Tangkudung Sportmed MPd menerangkan saat ditemui di Aula PGI Salemba Jakarta Pusat. Jumat (27/9/19) seusai menjadi narasumber dalam diskusi publik dengan tema “Solusi Damai untuk Papua”.

Menurut Prof James bahwa terkait persoalan damai di Papua sebetulnya sangat mudah diselesaikan apabila pemerintah pusat dan pemerintah Daerah di Papua betul-betul melaksanakan Peraturan daerah Otonomi Khusus (Perdasus) yang dibuat sejak tahun 2001yang diterus diperbaiki pada tahun 2006 itu seharusnya dijalankan dengan konsekwen sesuai dengan pasal-pasal yang langsung harus di inplentasikan diantaranya terutama supaya rakyat Papua senang di jadikan sama seperti di Daerah Istimewa Aceh yang telah menjalankannya Perdasus dengan baik.

“Artinya kepada mereka-mereka sebagian kecil masyarakat Papua yang belum terakomodir yang ingin referendum silahkan diberikan kesempatan untuk membuka Partai lokal dan itu ada di Perdasusnya,” terangnya

Lanjut Prof James bahwa dirinya sebagai ketua Forum Komunikasi Pancasila sudah berulang-ulang kali pada setiap kesempatan diskusi selalu menyampaikan persoalan perdasus di Papua karena dirinya menganggap mungkin perdasusnya waktu itu masih belum jelas, oleh sebab itu ia meminta dan mendorong kepada pemerintah pusat maupun pemeritah daerah di Papua Perdasus tersebut agar di berdayakan dan diterapkan dengan sebaik-baik untuk kepentingan rakyat di Papua.

Baca Juga:  Menhan Prabowo Subianto Diminta Mundur dari Gerindra, Kenapa?

“Sehingga nantinya wakil-wakil rakyat di Papua itu benar-benar menyuarakan rakyat Papua dan tentunya saya selaku Ketua Forum Komunikasi Pancasila sangat mendukung 1000 persen Otsus di Papua harus dilaksanakan dengan sebenar-benarnya,” ungkapnya

Selanjutnya Prof James menegaskan bahwa dirinya tidak setuju gagasan Papua merdeka karena Papua sudah selesai tidak dipisahkan bagian dari NKRI dan bagaimana seperti yang dicita-cita dan diinginkan Fanding Father negara kita yang diantaranya ada orang Papua dan bapak saya dari Sulawesi Utara,

“Nah tentunya mereka para pendiri bangsa Indonesia berharap agar rakyat Indonesia sejatera adil dan makmur bersama-sama memasuki tahun 2045, sehingga anak cucu kita nanti dapat menikmatinya sampai pada abad keemasan 100 tahun bangsa Indonesia,” ujar Prof James terlihat sangat ramah

Lanjutnya bahwa bapak Presiden Jokowi saat ini sudah melakukan dan melaksanakan pembangunan segala bidang yang merata di seluruh pelosok maupun penjuru tanah air Indonesia dengan membangun infrastruktur dan menyetarakan harga BBM, bahwa hal ini tujuannya adalah untuk kesan pemerataan.

Baca Juga:  Irma Chaniago: Rakyat Papua Belum Sejahtera Meski Digelontorkan 8,4 T

“Saya rasa kedepan Presiden Jokowi harus lebih memberdayakan lagi khususnya rakyat di Papua,” ucap Prof James

Lanjutnya Prof James yang lulusan Jerman ini, bahwa ia sebagai Guru Besar di salah satu Universitas di Jakarta merasa terpanggil untuk membangun bangsa dan negara, dengan memiliki gagasan ingin membangun Papua Siber University di tanah Papua.

“Saya kebetulan tamatan Universitas di Jerman tentunya kita bisa kerjasama dengan universitas-universitas di seluruh Dunia termasuk di Jerman sehingga anak -anak muda di Papua itu dapat menikmati pendidikan yang setara dengan standar-standar di dalam maupun di luar negeri,” ungkapnya

Lebih lanjut Prof James menambahkan bahwa tentunya dalam mencapai pendidikan jaringan berbasis internet (Siber) di Papua, kita perlu mengarahkan Satelit Palapa kita yang lebih cangih agar jaringan online lebih merata di Papua.

“Saya berharap jaringan internet di Papua lebih di perkuat lagi sehingga jika saya mengajar di Papua bisa menggunakan sistem blandet loning artinya walaupun saya nanti ada di negara Eropa saya masih bisa mengajar lewat jaringan internet tersebut,” tandasnya.

Reporter: Agus Supriadi

Redaktur: Sulaiman