ARJ Bantah Minta Presiden Jokowi Copot Kapolri Tito Karnavian

Media Jatim
David Aidil Fitri bersama Presiden Jokowi, (Foto: Ist).

MediaJatim.com, Jakarta – David Aidil Fitri, Koordinator Aliansi Relawan Jokowi (ARJ) membantah bahwa meminta Presiden Joko Widodo untuk mencopot Kapolri Tito Karnavian. Katanya, sekelompok orang yang mengatasnamakan Aliansi Relawan Jokowi hanyalah mencatut nama saja dan bukan dari ARJ.

Bantahan ini disampaikan Aidil Fitri sapaan akrabnya, kepada awal media, Minggu (29/09/2019) di Jakarta. Justru katanya, Aliansi Relawan Jokowi yang disingkat ARJ ini mendukung langkah-langkah Kapolri Tito Karnavian mengambil tindakan terkait demontrasi yang berakibat anarkis, provokatif, merusak fasilitas negara dan mengganggu ketertiban umum.

“Pak Tito adalah orang yang berprestasi di masa kepemimpinan pak Jokowi. Banyak persoalan besar dalam pengamanan bisa diselesaikan dengan baik. Diantaranya mengamankan persiapan dan pelaksanaan Pemilu Legeslatif dan Pemilu Presiden 2019. Beliau juga berhasil meredam upaya kerusuhan paska Pilpres 2019 dan mengamankan Kantibnas di seluruh Indonesia,” jelas Aidil Fitri.

Mengenai masalah Papua, Kapolri Tito Karnavian dengan sigap bisa mencegah agar kerusuhan tidak meluas. Selain itu dalam penanganan demontrasi mahasiswa dan pelajar, tindakan yang dilakukan Kapolri Tito sudah tetap dengan bertindak preventif dan akomodatif.

“Kalau ada relawan Jokowi, minta Kapolri dicopot hanyalah ngaku-ngaku relawan Aliansi Relawan Jokowi (red-ARJ). Padahal, ARJ terdiri sekitar 800 anggota organisasi relawan,” bantahnya.

Aidil Fitri sempat mencari keberadaan orang-orang yang mengatasnamakan ARJ tersebut lewat Saudari Sri salah satu aktivis ARJ. Kata Sri menurut Aidil Fitri, orang yang mengaku-ngaku dan mengatasnamakan Aliansi Relawan Jokowi adalah Saudari Ambar. Namun kata Aidil Fitri, ketika Saudari Sri protes kepada Saudari Ambar.

Baca Juga:  Ikatan Pemuda dan Mahasiswa Madura Desak Presiden Jokowi Segera Tunjuk Stafsus Pengganti

“Saudari Ambar mengatakan bahwa, tidak pernah membawa nama Aliansi Relawan Jokowi (ARJ) akan tetapi membawa nama Aliansi Relawan Selamatkan Jokowi (ARSJ). Kalaupun tertuang di media atas nama Aliansi Relawan Jokowi, karena kesalahan penulisan media online www.suarakeadilan.id,” jelas Aidil.

Kata Ketua Umum Forum Relawan Demokrasi (Foreder) ini, ARJ lewat Saudari Sri sempat protes ke Saudari Ambar karena mengunakan spanduk saat acara Aliansi Relawan Jokowi. Akan tetapi, lanjut Aidil Fitri, Saudari Ambar tidak membalas dan malah menyuruh berita secara keseluruhan.

“Saudara Ambar sudah tidak memiliki etika dengan membawa gambar ARJ pada berita-beritanya, kami mohon untuk segera mengklarifikasi dan meminta maaf kepada teman-teman ARJ sebelum kita somasi atau pelaporan ke kepolisian,” pungkas Aidil Fitri.

Sebelumnya, para relawan Jokowi yang tergabung dalam Aliansi Relawan Selamatkan Jokowi (ARSJ) merasa kepemimpinan Tito karnavian sebagai Kapolri mencederai citra dan marwah Jokowi sebagai seorang presiden. Mereka merasa, tindakan-tindakan yang dilakukan oleh aparat kepolisian menghadapi kerusuhan yang terjadi di Papua dan demonstrasi mahasiswa dan pelajar memberikan kesan bahwa Jokowi tidak pro rakyat.

Baca Juga:  102 Kepala SD dan SMP di Sampang Dilantik, Kadisdik: Buatlah Terobosan Baru! 

Demikian dikatakan Ambar selaku Koordinator Aliansi Relawan Selamatkan Jokowi saat ditemui di Hotel Ibis Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (28/9/2019) malam sebagaimana dikutip di www.suarakeadilan.id. Ketua Relawan Jokowi dari Srikandi Kencana Indonesia ini mengaku, aliansi ini merupakan kumpulan dari sekitar 50 relawan Jokowi yang ada di Indonesia.

“Selama ini Jokowi dikenal sebagai pemimpin yang pro rakyat. Tindakan represif yang dilakukan oleh aparat kepolisian telah membuat para relawan menjadi gelisah. Kami tidak ingin terjadi sesuatu terhadap Jokowi. Bagi kami, Jokowi adalah harga mati dan harus dua periode,” kata Ambar.

Ia menyayangkan kinerja Kapolri yang dirasa tidak profesional dalam menghadapi massa aksi yang beberapa hari ini terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Insiden meninggalnya dua mahasiswa Kendari dan ratusan lainnya luka-luka serta ketidakpastian kondisi di Papua adalah contoh kegagalan Kapolri dalam menjaga keamanan negara. Ia melihat apa yang dilakukan oleh aparat kepolisian justru memperburuk siatuasi.

“Untuk itu, Aliansi Relawan Selamatkan Jokowi meminta Jokowi untuk segera mencopot Tito Karnavian sebagai Kapolri. Kapolri kerjanya gimana? Adik-adik mahasiswa dan pelajar itu generasi penerus bangsa, kok diperlakukan seperti teroris,” tegasnya.

Reporter: Agus Supriadi

Redaktur: Sulaiman