MediaJatim.com, Jember- Tidak ada yang membantah bahwa Jember mempunyai potensi ekonomi yang cukup besar. Sumber daya alamnya melimpah ruah. Mulai dari kekayaan laut hingga tambang galian C, bertebaran di bumi Jember.
Sementara APBD-nya mencapai Rp. 3,62 Triliun (2019). Angka tersebut cukup fantastis, bahkan terbanyak dibandingkan dengan daerah tetangga. Bahkan sejak lama, APBD Jember jauh di atas APBD daerah terdekat seperti Lumajang, Bondowoso, Banyuwangi, dan Situbondo.
Tapi apa yang terjadi, pembangunan Jember tidak menunjukkan kemajuan yang signifikan, seolah berjalan di tempat, bahkan sudah jauh tertinggal oleh Banyuwangi.
“Sebenarnya tidak terlalu susah membangun Jember dengan dukungan APBD yang besar dan jumlah penduduk yang juga besar,” ujar alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah, Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, H Badri Hamidi di Jember, Selasa (15/10).
Menurutnya, maju dan tidaknya suatu daerah sangat bergantung pada bagaimana memanfaatkan sumber alam dan sumber dana yang ada seefekif mungkin. Sebab banyak uang, bisa tidak membawa kemajuan apapun jika penggunaannya tidak efektif. Untuk itu, diperlukan kreatifitas dan kepekaan seorang pemimpin dalam membangun daerahnya dengan mengacu pada skala prioritas.
“Yang juga penting adalah terobosan-terobosan kreasi seperti yang dilakukan oleh Bupati Banyuwangi (Abdullah Azwar Anas),” lanjutnya.
Pengusaha yang juga alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggio itu menambahkan, majunya suatu daerah tak lepas dari kreatiftas dan kejelian pemimpinya dalam membaca peluang.
“Kejelian membaca peluang itulah yang jarang dimiliki oleh kepala daerah,” pungkansya.
Reporter: Aryudi A Razaq
Redaktur: A6