web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Display 17 Agustus _20250601_164350_0003
Display 17 Agustus _20250601_164349_0000
Display 17 Agustus _20250601_164350_0005
Display 17 Agustus _20250601_164350_0002
Display 17 Agustus _20250601_164350_0004
Display 17 Agustus _20250601_164350_0001

H Badri: Majunya Daerah Bergantung Kreatifitas Pemimpinnya

Media Jatim
H Badri saat berkunjung Tambang Batu Bara, (Foto: Aryudi).

MediaJatim.com, Jember- Tidak ada yang membantah bahwa Jember mempunyai potensi ekonomi yang cukup besar. Sumber daya alamnya melimpah ruah. Mulai dari kekayaan laut hingga tambang galian C, bertebaran di bumi Jember.

Sementara APBD-nya mencapai Rp. 3,62 Triliun (2019). Angka tersebut cukup fantastis, bahkan terbanyak dibandingkan dengan daerah tetangga. Bahkan sejak lama, APBD Jember jauh di atas APBD daerah terdekat seperti Lumajang, Bondowoso, Banyuwangi, dan Situbondo.

Tapi apa yang terjadi, pembangunan Jember tidak menunjukkan kemajuan yang signifikan, seolah berjalan di tempat, bahkan sudah jauh tertinggal oleh Banyuwangi.

Baca Juga:  Dispendukcapil Sampang Akui Terbitkan KTP, KK dan Akta Lahir WNA Ilegal Asal Bangladesh Berdasarkan SKP!

“Sebenarnya tidak terlalu susah membangun Jember dengan dukungan APBD yang besar dan jumlah penduduk yang juga besar,” ujar alumni Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah, Asembagus, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, H Badri Hamidi di Jember, Selasa (15/10).

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030

Menurutnya, maju dan tidaknya suatu daerah sangat bergantung pada bagaimana memanfaatkan sumber alam dan sumber dana yang ada seefekif mungkin. Sebab banyak uang, bisa tidak membawa kemajuan apapun jika penggunaannya tidak efektif. Untuk itu, diperlukan kreatifitas dan kepekaan seorang pemimpin dalam membangun daerahnya dengan mengacu pada skala prioritas.

Baca Juga:  Lapter, Mimpi Besar Sang Pengusaha Batu Bara

“Yang juga penting adalah terobosan-terobosan kreasi seperti yang dilakukan oleh Bupati Banyuwangi (Abdullah Azwar Anas),” lanjutnya.

Pengusaha yang juga alumni Pondok Pesantren Nurul Jadid, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggio itu menambahkan, majunya suatu daerah tak lepas dari kreatiftas dan kejelian pemimpinya dalam membaca peluang.

“Kejelian membaca peluang itulah yang jarang dimiliki oleh kepala daerah,” pungkansya.

Reporter: Aryudi A Razaq

Redaktur: A6