MediaJatim.com, Pacitan – Cuaca buruk dan tidak menentu yang terjadi sepanjang tahun 2019 di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, membuat produksi perikanan tangkap belum mampu mencapai target 100%.
Hal itu disampaikan Bambang Mahendrawan, Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Dinas Perikanan, Kabupaten Pacitan, saat ditemui mediajatim.com di ruang kerjanya, Rabu (15/01/2020) siang.
“Di tahun 2019, sesuai target yang ditetapkan sekitar 11.000 ton tidak bisa mencapai 100%. Hanya mencapai 80% atau sekitar hampir 9.000 ton. Bahkan, menurun dibanding tahun 2018 lalu,” ujarnya.
Secara singkat Bambang menerangkan, dari sejumlah permasalahan hambatan teknis di lapangan dari nelayan, Pemkab Pacitan melalui Dinas Perikanan telah memberikan berbagai kegiatan seperti keterampilan, perbaikan infrastruktur hingga bantuan sarana prasarana peralatan tangkap.
Namun, ada hal lain yang terjadi di luar kemampuan pemerintah yakni cuaca. Faktor cuaca ini menurutnya menjadi salah satu sebab tidak tercapainya target produksi di sektor perikanan tangkap tersebut. Sehingga, waktu bagi nelayan untuk melaut berkurang.
“Sesuai dengan data BMKG setiap kali rilis itu, gelombang tinggi, badai dan sebagainya. Bahkan ada imbauan juga untuk tidak berlayar karena cuaca buruk. Lha ini frekuensinya selama 2019 sangat tinggi, sehingga jam operasional nelayan berkurang dan tentunya produksi juga berkurang,” terangnya.
Ditemui di tempat berbeda, Amin (46), salah satu nelayan di Pacitan mengaku bahwa di sepanjang tahun 2019 pihaknya jarang melaut. Hal ini karena cuaca buruk yang tidak menentu kerap kali terjadi.
“Yang sering itu gelombang tinggi. Kalau toh dipaksa melaut risikonya tinggi. Jadi lebih baik tidak dan menunggu cuaca membaik,” katanya, sembari berharap di tahun 2020 ini cuaca lebih baik.
Reporter: Sigit
Redaktur: Zul