MediaJatim.com, Surabaya-Nama Deni Prasetya, belakangan ini kian ramai menjadi perbincangan publik. Pasalnya, kader Ansor Kencong, Kabupaten Jember, Jawa Timur tersebut, dinilai cukup laik bertarung di ajang Pilkada Jember 2020. Menurut pengamat politik dari Akurat Survey Terukur Indonesia (ASTI) Jawa Timur, Baihaki Siraj, setidaknya ada 3 alasan mengapa Deni laik di-Wabup-kan.
Pertama, Deni adalah kader muda NU. Saat ini di Jember, dan khususnya Jawa Timur, jumlah warga NU cukup banyak, bahkan melebihi 80 persen. Kesamaan background kultural antara Deni dengan kebanyakan masyarakat Jember, akan melahirkan jerat emosional di antara keduanya.
“Sehingga jika Deni maju sebagai Bakal Calon Bupati atau Wabup, ikatan emosional itu akan melahirkan dukungan yang cukup signifikan,” terangnya di Surabaya, Jumat (28/2).
Kedua, Deni adalah anggota DPRD Jawa Timur saat ini. Periode sebelumnya ia menjadi anggota DPRD Jember. Artinya, dia mempunyai pengalaman yang cukup di bidang budgeting (penganggaran). Karena itu, ia tidak akan kesulitan dalam memenuhi tugas-tugas penganggaran di pemerintahan kelak. Selain itu, Deni juga paham seni berpolitik dalam menghadapi eksekutif. Sehingga ia bisa beradaptasi dengan denyut politik di legislatif.
“Mohon maaf, yang sekarang terjadi Jember, antara eksekutif dan legislatif selalu gaduh. Keduanya tak pernah akur. Salah satu penyebabnya karena komunikasi buntu. Agar tidak buntu, itu membutuhkan seniman politik yang piawai. Dan itu tentu dimiliki oleh Deni,” terang Baihaki.
Ketiga, Deni adalah sosok milenial. Tidak bisa dipungkiri bahwa saat ini kecenderungan publik terhadap sosok milenial cukup tinggi. Ini karena sosok milenial diidentifikasi sebagai tokoh muda yang mampu ‘menaklukkan’ perkembangan zaman yang serba digital ini.
Di sisi lain, jumlah pemilih milenial cukup tinggi. Mereka merupakan pemilih rasional, yang sekaligus butuh figur-figur muda yang dianggap bisa mengerti dan mampu menampung aspirasinya. Pemilih milenial sangat signifikan, karena itu perlu ada figur milenial sebagai representasi generasi tersebut.
“Terus terang, Faida saya kira cukup cerdik. Dia paham betul kecenderungan masyarakat saat ini dengan memilih Dwi Arya Nugraha Oktavianto sebagai pasangannya,” jelasnya.
Menurutnya, sebagai petahana, peluang Faida dan Vian cukup besar untuk meraup kemenangan dalam kontestasi Pilkadi Jember 2020. Namun bukan berari tidak bisa dikalahkan. Oleh karena itu, sosok-sosok yang akan menjadi saingan Faida juga harus berhitung ulang untuk menggandeng pasangannya. Yang paling pas memang harus dilawan dengan sosok milenial juga.
Dikatakan Baihaki, di Jember sudah bermunculan sosok-sosok milnenial yang disebut-sebut akan bertarung dalam Pilkada 2020. Namun Deni dinilai memlilki keunggulan dibanding yang lain. Yaitu dia adalah politisi Partai NasDem. Dalam Pileg tahun 2019, partai ini di Jember meraih 8 kursi DPRD Jember. Angka ini jelas menjadi modal penting bagi Deni dan siapapun yang akan menggandeng dia dalam Pilkada Jember tahun 2020.
“Saya kira Partai NasDem Jember tak akan tinggal diam jika Deni ‘dilirik’ orang. Deni mempunyai segalanya, termasuk dukungan logistik dari keluarga dan koleganya, juga oke, insyaalalah,” terangnya.
Untuk saat ini, tukas Baihaki, secara rasional posisi yang pas buat Deni adalah Bakal Calon Wakil Bupati Jember. Ini untuk mengimbangi kekuatan Faida yang sudah merangkul sosok muda milenial, Dwi Arya Nugraha Oktavianto.
Reporter: Ardiansyah
Redaktur: Sulaiman