MediaJatim.com, Pacitan – Jalan kabupaten di Pacitan, Jawa Timur, tidak sepenuhnya kondisinya baik. Hal itu salah satunya dapat dijumpai di jalur Pentung-Jetak, tepatnya di Desa Nglaran, Kecamatan Tulakan.
Terlihat, kondisi jalan tersebut tidak sedikit terdapat aspal yang terkelupas dan juga lubang yang memiliki kedalaman bervareasi yakni antara 5-8 centimeter. Sehingga, hal itu cukup membahayakan bagi pengguna jalan, terutama bagi pengendara motor. Terlebih jika berkendara pada malam hari atau saat hujan turun, selain licin juga lubang tergenang air.
Menurut Kepala Desa Nglaran, Triyono, kondisi jalan kabupaten yang ada di desanya sekitar dua tahun belum tersentuh perbaikan. Sehingga, pihaknnya meminta kepada instansi terkait untuk memperbaiki kondisi jalan tersebut.
“Ini sekitar hampir 2 tahun ini belum tersentuh perbaikan, kondisinya ya seperti itu,” ujarnya kepada MediaJatim.com di ruang kerjanya, Jumat (19/03/2020) pagi.
Selain itu, lanjut Triyono, di Dusun Krajan juga terdapat saluran air yang rusak akibat badan jalan yang ambles. Sehingga, air yang seharusnya mengalir ke lahan pertanian yang ada di desanya itu terhenti pada badan jalan yang ambles atau air tidak sampai ke sawah.
“Beberapa waktu lalu itu ditimbun bebatuan dan tanah oleh warga, tapi ya ambles lagi,” katanya.
Namun demikian, pihaknya pun menyadari bahwa Pemerintah Kabupaten Pacitan bukan hanya menangani persoalan yang ada di Desa Nglaran saja, tetapi persoalan yang ada di desa-desa lain tentunya juga ditangani.
“Ya, setidaknya saya mohon untuk segera ditangani. Karena kalau tidak segera ditangani, ke depan akan semakin parah dan tentunya menghambat pertanian serta akses ekonomi bagi warga,” imbuhnya.
Saat dikonfirmasi, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pacitan mengatakan bahwa, akan segera menindaklanjuti atas informasi yang telah diterimanya tersebut dan berenana akan segera memperbaikinya.
“Terimakasih atas informasinya, biar di cek oleh petugas lapangan dan segera kita perbaiki,” ujar Suparlan, Sekretaris Dinas PUPR Pacitan, melalui pesan WhatsApp, tanpa menyebut kapan waktunya.
Reporter: Sigit
Redaktur: Zul