Opini  

Komunitas dan Pendidikan Siswa Berkualitas

Media Jatim

Oleh: Untung Wahyudi*

Akhir 2019 kemarin, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) merilis program Merdeka Belajar yang mendapatkan respons positif dari banyak pihak. Konsep Merdeka Belajar yang digagas Mendikbud Nadiem Makarim tersebut memberikan kebebasan kepada para pelajar untuk dapat menggali potensi diri mereka sendiri. Guru pun memiliki kebebasan dalam mengonsep metode pembelajaran terbaik pada pelajarnya, selama itu tidak keluar dari aturan serta peraturan yang ada.

Sebagaimana program-program yang digulirkan Kemendikbud sebelumnya, program Merdeka Belajar harus didukung dengan SDM guru dan tenaga kependidikan yang baik. Karena itu, pihak Kemendikbud perlu memberikan pelatihan secara rutin untuk peningkatan kualitas guru demi peningkatan kualitas pendidikan. Dengan SDM guru yang baik, siswa akan mudah menyerap materi pelajaran sehingga proses belajar mengajar bisa berjalan dengan lancar.

Setelah meluncurkan program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, Kemendikbud kembali meluncurkan Merdeka Belajar episode ke-4: Program Organisasi Penggerak. Dalam program ini, pemerintah mengajak organisasi kemasyarakatan bidang pendidikan untuk turut serta memajukan mutu pendidikan lewat berbagai pelatihan.

Lewat Organisasi Penggerak, guru dan Kepala Sekolah diharapkan mampu meningkatkan kemampuannya dalam mengajar dan memenej sekolah sehingga kegiatan belajar mengajar di lembaga sekolah semakin meningkat. Guru juga memahami peran dirinya untuk mendidik siswa berkualitas, kreatif, berprestasi, berakhlak mulia, serta memiliki jiwa gotong royong yang besar. Kehadiran program ini juga diharapkan lahir Sekolah Penggerakyang bisa memberikan contoh bagi sekolah-sekolah lain.

Baca Juga:  Jadi Calon Sekolah Adiwiyata Provinsi, SDN Bugih 1 Pamekasan Komitmen Bina Siswa Peduli Lingkungan 

Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Organisasi Penggerak yang merupakan episode ke-4 dari program Merdeka Belajar merupakan program yang melibatkan organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang pendidikan. Kemendikbud mengajak ormas dan relawan untuk sama-sama berkontribusi memajukan dunia pendidikan.

Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Kemendikbud, Praptono, mengatakan, Kemendikbud butuh partisipasi publik untuk berkontribusi meningkatkan pelayanan pendidikan. Kita juga harus memperkuat keberdayaan ormas dari dukungan masyarakat (monitor.co.id, 11/3).

Praptono mengungkapkan, melalui program Organisasi Penggerak, pihaknya menginisiasi hadirnya Sekolah Penggerak sebagai kunci awal pemerataan kualitas pendidikaan di Indonesiaa. Dia meyakini program tersebut dapat mendorong munculnya ribuan Sekolah Penggerak, yang nantinya bisa menggerakkan sekolah lainnya secara berkelanjutan.

Program Organisasi Penggerak melibatkan sejumlah organisasi kemasyarakatan dan relawan pendidikan dengan rekam jejak baik dalam implementasi program pelatihan guru dan Kepala Sekolah. Berbagai pelatihan yang terbukti efektif meningkatkan kualitas proses belajar mengajar siswa diharapkan turut mendorong kualitas guru dan Kepala Sekolah.

Untuk mewujudkan program ini, Kemendikbud memberikan kesempataan bagi ormas pendidikan untuk ikut berkontribusi di dunia pendidikan. Pendaftaran pun dibuka hinggga 16 April 2020.Inisiator jaringan Semua Murid Semua Guru (SMSG), Najeela Shihab dalam sebuah kesempatan menyambut baik program ini. Menurut dia, kerja sama seluruh pemangku kepentingan diperlukan agar perkembangan pendidikan dapat dilakukan secara maksimal. Menurutnya, pemerintah memang harus membuka diri untuk berkolaborasi dengan komunitas dan organisasi kemasyarakatan.

Baca Juga:  Peran dan Tanggung Jawab Pejabat Publik

Najeela menambahkan, saat ini ada ribuan komunitas dan organisasi pendidikan yang sudah bekerja dan melakukan berbagai inovasi di ratusan daerah. Dia berharap kolaborasi pemerintah dengan komunitas masyarakat akan berlangsung positif untuk program Organisasi Penggerak dan Sekolah Penggerak, serta berdampak nyata bagi anak-anak Indonesia (Pikiran Rakyat, (9/3).

Implementasi Program Organisasi Bergerak

Hadirnya berbagai program yang diluncurkan Kemendikbud diharapkaan mampu meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Begitu juga dalam program Organisasi Penggerak yang melibatkan banyak pihak. Program ini butuh dukungan demi mewujudkan pendidikan Indonesia yang berkualitas dan bersaing di dunia global.

Implementasai program ini akan dilakukan mulai Juni 2020. Pada fase pertama (2020 s.d 2022), program ini akan dilaksanakan selama dua tahun, jika semua syarat dan ketentuan terpenuhi. Sementara penyaluran bantuan akan dilakukan dalam dua tahap pada tiap tahun anggaran berdasarkan hasil evaluasi berkala dari Kemendikbud.

Targetnya hingga 2022 program ini akan meningkatkan kompetensi 50 ribu guru, Kepala Sekolah, dan tenaga kependidikan di 5000 PAUD, SD, SMP, hingga SLB. Target ini diharapkan dapat mengkaver kebutuhan peningkatan mutu pendidikan di beberapa satuan pendidikan yang menjadi target program Organisasi Penggerak.

*) Untung Wahyudi, lulusan UIN Sunan Ampel, Surabaya.