web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01
Segenap pimpinan dan karyawan_20250605_201559_0000
10_20250605_164323_0009
3_20250605_164323_0002
5_20250605_164323_0004
Display Pancasila dan Lebaran 2024_20250605_233152_0000

Ifan Bertekad Memberdayakan Pesantren

Media Jatim

MediaJatim.com, Jember – Kabupaten Jember selain dijuluki sebagai kota tembakau, juga dikenal dengan nama kota santri. Julukan yng disebut terakhir ini tak lepas dari banyaknya pesantren yang tumbuh di Jember. Menurut data di laman ditpdpontren.kemenag.go.id, Jember memiliki 611 pondok pesantren. Tentu saja jumlah ini cukup banyak, dan merupakan asset yang sangat berharga bagi Jember.

2_20250605_164322_0001
7_20250605_164323_0006
4_20250605_164323_0003
12_20250605_164323_0011
1_20250605_164322_0000

Pesantren merupakan salah satu pilar pendidikan nasional. Ia telah berperan besar dalam memberikan sumbangsih bagi lahirnya generasi yang berakhalqul karimah. Faktanya dewasa tidak sedikit jabatan-jabatan publik yang diisi oleh orang yang berlatarbelakang santri. Selain itu, pesantren juga telah melahirkan tokoh-tokoh nasional yang punya jasa besar terhadap NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), misalnya KH Hasyim Asya’ri, KH Wahid Hasyim, dan KH Achmad Siddiq.

Oleh karena itu, pesantren tidak boleh dipandang sebelah mata. Sebab menyepelekan pesantren berarti mengabaikan salah satu soko guru pendidikan nasional.

6_20250605_164323_0005
2_20250605_164641_0001
3_20250605_164641_0002
8_20250605_164641_0007
Salinan dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sampang_20250606_103712_0000

“Bagi saya, harga mati pesantren harus dirawat sebagaimana mestinya. Kita (Jember) mempunyai APBD yang cukup besar, saya kira cukup, sangat cukup untuk untuk memberdayakan pesantren. Yang penting kita mau apa tidak,” ujar Ifan Ariadna di kediamannnya, Selasa (28/4).

IMG-20250502-WA0029
IMG-20250502-WA0027
IMG-20250502-WA0028
IMG-20250502-WA0031
IMG-20250502-WA0030
IMG-20250604-WA0240
4_20250605_164641_0003
6_20250605_164641_0005
1_20250605_164641_0000

Menurut Ifan, sapaan akrabnya, pesantren cukup besar jasanya bagi pembagunan sumber daya manusia (SDM). Sistem pendidikan pesantren mempunyai kelebihan dalam pembentukan karakter anak didik, yaitu penguatan bidang agama. Sehingga lulusan pesantren, selain mengerti ilmu umum, juga paham ilmu agama.

Baca Juga:  Ifan, dan Perhatiannya terhadap Covid-19

“Maka sesungguhnya, jika kita ingin generasi masa depan kita memiliki ilmu yang lengkap, yang paham ilmu umum dan agama sekaligus, maka pesantren jawabannya,’ urai bakal calon bupati Jember ini.

Ifan bukan sok tahu tentang pesantren. Sebab setidaknya ia pernah nyantri di pesantren Ashshiddiqi Putra, Talangsari, Jember selama 3 tahun. Ia merasakan betul bagaimana suka duka kehidupan pesantren, termasuk bagaimana pengasuh pesantren mendidik santri-santrinya hingga berilmu, berakhlak, dan berpengetahuan luas.

“Mereka adalah sosok yang sabar dan telaten dalam mendidik santrinya. Saya sendiri merasakan itu (dulu),” pungkas Ifan.

Jika pengusaha Alutsista itu bertekad untuk memberdayakan pesantren, maka sesungguhnya itu adalah keinginan yang alami, bukan mengada-ada karena ia pernah merasakan hidup di pesantren.

Reporter: Ardiansyah

Redaktur: Sulaiman