MediaJatim.com, Probolinggo – Rumah Zakat dan Gerakan Pakai Masker (GPM) berkolaborasi mencegah penularan Covid-19 dalam kegiatan penyuluhan daring dengan tajuk Penyuluhan Pakai Masker (PPM) dan Penyuluhan Untuk Penyuluh (PuP) melalui aplikasi Zoom dan Live di channel Youtube Gerakan Pakai Masker pada hari Jumat, 24 Juli 2020. Penyuluhan juga melibatkan klaster pondok pesantren PP Zainul Hasan Genggong Probolinggo dan 9 Pondok Pesantren di Tulungagung.
Rumah Zakat dan GPM berharap santri-santri di pesantren mulai sadar akan pentingnya memakai masker agar terbebas dari penularan Covid-19.
GPM juga menilai kehadiran banyak pihak berperan menghentikan penyebaran Covid-19 ini akan semakin baik, di antaranya dengan PT Bank Syariah Mandiri dan Rumah Zakat.
Inisiator Sekaligus Ketua GPM Sigit Pramono menyampaikan pentingnya dalam pememakaian masker. “Mengapa harus pakai masker? Karena ini adalah upaya minimal yang bisa dilakukan masyarakat untuk menekan penyebaran. Risiko penularana bisa ditekan mencapai 75% apabila masyarakat tertib menggunakan masker,” kata Sigit Pramono, inisiator sekaligus Ketua GPM.
Direktur Utama PT Bank Syariah Mandiri, Toni E.B Subari mendukung Gerakan Pakai Masker karena memiliki semangat kepedulian yang sama untuk mengedukasi umat agar disiplin mematuhi protokol kesehatan memakai masker sekaligus sebagai bagian lifestyle saat ini untuk mencegah penyebaran Covid 19 terutama di pondok pesantren.
“Social movement ini diharapkan dapat membawa maslahat untuk adik-adik dan pengurus pesantren di Indonesia,” kata dia.
Hal itu ditanggapi baik oleh Dr. Mohammad Haris (Gus Haris), pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong di Probolinggo, Jawa Timur.
“Pengasuh Pondok Pesantren mendukung upaya pencegahan penularan Covid 19 melalui Gerakan Pakai Masker. Karena bagaimanapun juga Pondok Pesantren juga harus terus meningkatkan kepatuhan penerapan kesehatan agar pondok pesantren tidak menjadi klaster penularan Covid 19. Edukasi untuk mengikuti protokol kesehatan ketat salah satunya memakai masker yang benar menjadi hal yang sangat penting,” tuturnya.
Semejak munculnya kasus Covid-19 di Wuhan, Cina, Rumah Zakat sudah menginisiasi pembuatan masker di desa berdaya sebanyak-banyaknya minimal satu juta masker. Masker dianggap sebagai poin penting bagi Rumah Zakat selama pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, Rumah Zakat mendukung penuh Gerakan Pakai Masker dalam mengedukasi masyarakat untuk menggunakan masker sebagai alat pelindung diri dan pencegahan Covid 19. Saat ini Umkm targetkan pembuatan 1 Juta masker di 230 Titik Wilayah di 20 Provinsi.
Sementara itu, Rumah Zakat pun akan bekerja sama dengan GPM untuk mendidik para relawannya di seluruh Indonesia untuk mengkampanyekan pakai masker melalui program PuP.
Nur Efendi selaku CEO Rumah Zakat berharap tidak hanya pesantren dan masyarakat terhindar dari Covid 19 namun dapat menggerakan roda perekonomian warga.
“Desa Berdaya dalam membangun Badan Usaha Milik Masyarakat (BUMMAS) dengan beragam unit usaha serta Rumah Zakat melibatkan UMKM dalam memproduksi masker sehingga dapat mencegah penularan covid-19 dan sekaligus mengangkat perekonomian warga di desa berdaya,” ucapnya.
Reporter: Agus Supriadi
Redaktur: Sulaiman