MEDIAJATIM.COM – Kepolisian Resor (Polres) Pamekasan siap bersinergi dengan Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Itu dalam rangka menangkal kelompok radikal yang terus eksis bergerilya.
Demikian ditegaskan Kapolres Pamekasan AKBP Apip Ginanjar kepada Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Pamekasan Syafiuddin, Rabu (16/9/2020) malam. Dalam pertemuan di rumah dinas Kapolres tersebut, Syafiuddin didampingi Wakil Kepala Badan Ansor Anti Narkoba (BAANAR) Dr Zayyadi, beserta jajaran Wakil Ketua PC GP Ansor Pamekasan.
“Kami sangat support penuh segala program kerja Banser GP Ansor Kabupaten Pamekasan, apalagi berkaitan dengan radikalisme,” tegas Kapolres AKBP Apip Ginanjar.
Dukungan penuh tersebut, jelasnya, karena Banser GP Ansor NU sangat berjasa dalam menguatkan pondasi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karenanya, aparat kepolisian mesti harus selalu bersinergi dengan badan otonom (banom) Nahdlatul Ulama (NU) tersebut.
“Saya sendiri sangat serius dalam menangkal gerilya kelompok radikal yang coba merongrong keutuhan NKRI. Misal ada polisi yang terindikasi terpapar radikalisme, saya langsung coret,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Syafiuddin menyampaikan agenda kegiatan GP Ansor Pamekasan dalam waktu dekat. Tepatnya pada Sabtu (19/9/2020) malam mendatang, lewat aplikasi zoom meeting, GP Ansor memandu penyegaran Pimpinan Ranting di tiap-tiap desa di 13 kecamatan yang ada di Kabupaten Pamekasan.
Dalam kesempatan itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pamekasan tersebut mengurai tentang isu sejarah PKI yang kerap diplintir. Sering kali Banser difitnah sebagai organisasi yang pro-PKI.
“Itu fitnah kejam. Bagi kami aneh sekali. Sebab, justru sejarah mencatat Banser-lah yang getol melawan PKI. Banyak kiai NU jadi korban PKI. Ini sejarah tidak boleh dibolak-balik,” tukasnya.
Reporter: A6
Redaktur: Zul