MEDIAJATIM.COM | Surabaya – Dampak dari pandemi Covid-19 telah mempengaruhi segala aspek kehidupan khususnya di sektor ekonomi. Dampak yang sangat dirasakan adalah bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). UMKM yang sedianya menjadi kontributor penting terhadap produk domestik bruto lebih dari 60%, namun krisis yang diakibatkan oleh Covid-19 telah menyebabkan resesi ekonomi secara global yang turut menurunkan omzet umkm secara nasional karena masih banyaknya UMKM yang mengandalkan pemasaran luring secara konvensional, tak terkecuali pada umkm yang tergabung dalam Paguyuban UMKM Genteng Kreatif Surabaya. Ditambah lagi kebijakan pemerintah untuk Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan Physical Distancing mempengaruhi model bisnis yang berubah dari konvensional menjadi digitalisasi dengan mengubah jual beli memanfaatkan teknologi.
Teknik pemasaran produk UMKM selama ini sudah dilakukan secara daring, namun teknik pemasaran secara daring yang selama ini dilakukan oleh anggota Paguyuban Genteng Kreatif ini tidak memberikan efek keuntungan secara signifikan.
Permasalahan tersebut mendorong dosen dan mahasiswa di Departemen Bisnis Fakultas Vokasi Universitas Airlangga untuk memberikan pendampingan kepada para pelaku UMKM di Paguyuban Genteng Kreatif Surabaya agar dapat segera bangkit dari krisis ekonomi untuk beralih ke model pemasaran produk secara daring agar kembali kompetitif. Tim yang terdiri dari Rizka Milladiah Ervianty, S.E., M.S.M (Dosen Manajemen Pemasaran), Yanuar Nugroho, S.E., M.Sc., Ak., CA., ACPA., AWP. (Dosen Kewirausahaan), dan Anisa Fitri Sya’bania, S.E., M.A (Dosen Akuntansi) serta mahasiswa-mahasiswa Fakultas Vokasi Universitas Airlangga yang dilakukan secara tatap muka di Kantor Kecamatan Genteng dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat dengan memberikan pendampingan prosedur pengelolaan keuangan dan pemasaran produk secara daring.
Pelaku UMKM diberikan pelatihan tentang penggunakan aplikasi whatsapp business, instagram ads, dan facebook ads. Tujuan dari penggunaan aplikasi tersebut adalah membuat rencana promosi yang efektif, menarik perhatian pelanggan, menginformasikan keberadaan tentang produk kepada calon pelanggan serta mengikat pelanggan dengan produk yang ditawarkan. Mahasiswa juga dilibatkan dalam kegiatan ini untuk memantau dan mendampingi tentang teknik pencatatan keuangan dan pemasaran daring sehingga secara implikatif mahasiswa dapat mempelajari dan mengatasi masalah keuangan dan pemasaran yang akan dijalankan.
“kami ingin adanya peningkatan pemahaman pemasaran digital dan pengelolaan keuangan para pelaku UMKM khususnya dalam menghadapi krisis pandemi ini. Sehingga UMKM kembali dapat kompetitif dan menjadi solusi atas masalah resesi ekonomi nasional,” kata anggota Tim, Rizka Milladiah Ervianty, Kamis (12/11/2020).
Reporter: Agus Supriadi
Redaktur: Sulaiman