Difitnah soal Rumah Layak Huni, Gus Firjaun: Tak Usah Dilayani

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM | Jember – Semakin dekatnya pemungutan suara Pilkada Jember tanggal 9 Desember 2020, semakin banyak yang menebar kebohongan dan memutar balikan fakta. Mereka ‘kalap’ hingga dengan mudah menghalalkan segala cara, dan membolak-balikkan penjelasan Gus Firjaun dalam debat Pilkada Jember yang disiarkan langung oleh JTv, Ahad (22/11/2020) malam.

Dalam sebuah pemberitaan online, disebutkan bahwa Gus Firjaun tidak setuju terhadap program renovasi rumah layak huni yang telah dijalankan oleh pemerintah Kabupaten Jember dalam beberapa tahun terakhir ini.

“Itu fitnah, berita murahan, tidak bermutu. Di berita itu (yang menyebut Gus Firjaun tidak setuju dengan renovasi rumah layak huni), hanya opini yang dibangun oleh wartawannya. Siapapun yang menyaksikan debat tadi malam, tentu tahu bahwa tidak ada kata ‘tidak setuju’ dari Gus Firjaun maupun H Hendy terhadap program tersebut, hanya perlu ada evaluasi agar program itu tepat sasaran. Coba cek lagi videonya ,” urai Sekretaris DPD Partai NasDem Jember, H Bambang Hariyanto di Kantor Bappilu Jember, Senin (23/11).

Baca Juga:  Bawaslu Bangkalan Sebut Baliho Capres 2024 Tidak Melanggar karena Hanya Sosialisasi

Dikonfirmasi terpisah, Gus Firjaun menegaskan, pihaknya bukan tidak setuju terhadap program rumah layak huni itu, tapi harus ada solusi untuk mengentas mereka dari jurang kemiskinan. Sebab, persoalan dasar mereka jadi miskin bukan karena rumahnya jelek, kumuh, dan sebagainya.

“Yang perlu dipikirkan adalah bagaimana cara kita untuk mengentas mereka dari kemiskinan, bukan sekadar hanya merenovasi rumah, dan untuk itu kami sudah punya solusinya,” ungkapnya.

Ia menambahkan, selama ini salah satu kriteria bagi penerima renovasi rumah layak huni adalah rumah tersebut berlantai tanah dan berdinding bambu, tanpa melihat penghasilan penghuninya.

Baca Juga:  Dukung Hendy-Gus Firjaun, H Marsuki Galang Dukungan Pecinta Merpati

“Karena sekarang banyak yang justru membuat rumah bambu karena ada nilai artistiknya, tapi penghasilan mereka besar. Harusnya kriteria miskin diperjelas lagi antara lain, mereka tidak punya pekerjaan tetap, atau punya pekerjaan tapi tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Itu yang perlu kita bantu. Dan perlu diketahui juga, tidak sedikit renovasi itu yang salah sasaran,” pungkasnya.

Terkait fitnah yang memutar balikkan pernyataan dirinya saat debat Pilkada, Gus Firjaun memilih tak banyak berkomentar.

“Mohon maaf, yang gitu-gitu tak perlu dilayani,” pungkasnya.

Reporter: Aryudi A Razaq

Redaktur: Sulaiman