MEDIAJATIM.COM I Pamekasan – Badan Ansor Anti Narkoba (BAANAR) Kabupaten Pamekasan memberikan atensi khusus kepada Kepolisian Resor (Polres) Pamekasan. BAANAR mendesak Polres menggeledah Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika setempat. Sebab, terdapat penghuni di dalamnya yang terbukti mengendalikan pemasok narkoba yang ditembak mati Satresnarkoba Polrestabes Surabaya.
Kapolrestabes Surabaya Kombes Johnny Eddizon Isir membenarkan fakta tersebut. Menurut Kombes John, baru saja anggotanya menembak mati Agus Slamet (34), warga Desa Tebo Selatan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Malang. Agus yang merupakan pemasok narkoba jenis sabu seberat 2 kg, ditembak mati oleh Satresnarkoba Polrestabes Surabaya. Sebab, Agus melawan saat hendak ditangkap.
“Dia mau membacok aparat, dengan sebilah pisau saat akan ditangkap. Akhirnya, terpaksa ditembak mati,” Kombes John sembari menegaskan, pengejaran Agus terjadi pada Kamis (24/12/2020).
“Dari data yang dimiliki Satresnarkoba Polrestabes Surabaya, tersangka Agus merupakan residivis pada tahun 2016 dengan kasus curanmor. Dia dikendalikan seorang napi dari Lapas Pamekasan,” ungkap Kepala BAANAR Kabupaten Pamekasan, Hairul Anam.
Atas peristiwa itu, calon doktor muda tersebut mendesak Polres Pamekasan untuk bergerak cepat. Pihaknya khawatir nara pidana (napi) yang jadi pengendali pemasok narkoba dari Lapas Pamekasan, ada yang mengamankannya. Itu mengingat jaringan narkoba sangat kuat.
“Seorang napi yang ditahan di balik jeruji Lapas Pamekasan tapi masih bisa jadi pengendali pemasok narkoba, sungguh di luar nalar. Kemungkinan ada yang eror dengan kinerja oknum petugas di Lapas Narkotika Pamekasan. Harus segera digeledah,” tegasnya.
BAANAR mengapresiasi kinerja Satresnarkoba Polrestabes Surabaya yang berhasil menggagalkan proses peredaran narkoba seberat 2 kg itu. Kalau tidak dihentikan, barang haram tersebut sudah leluasa menyebar ke daerah Surabaya dan sekitarnya jelang tahun baru 2021.
“Kami tantang nyali Polres Pamekasan untuk bertindak tegas sebagaimana Satresnarkoba Polrestabes Surabaya. Aparat sudah dilengkapi dengan peralatan canggih. Personelnya juga terlatih dengan baik, tentu dengan gaji bulanan dari uang negara yang sebagian besar berasal dari pajak rakyat. Sungguh berdosa besar bila kinerjanya kurang baik,” ujar Anam.
Alumnus Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep tersebut yakin Polres Pamekasan hingga kini berkomitmen dengan tegas menabuh genderang perang melawan narkoba, tidak pernah berhenti dan tegas terhadap setiap jaringan sindikat.
“Kami BAANAR tentu akan bergerak juga. Kami tidak bisa dan tidak boleh menindak pelaku narkoba. Sebab, berdasarkan PD/PRT dan Peraturan Organisasi, kami hanya fokus bergerak di pencegahan dan pendampingan. Kami baru dilantik dan baru membentuk panitia raker. Kami siap bergerak bersama aparat dan rakyat dalam memerangi bahaya laten narkoba,” tukas pendekar Bela Diri Sinar Putih tersebut.
Reporter: Imam Syafii
Redaktur: Zul