Display 17 Agustus _20240918_112934_0000

Hari Pertama Kerja, Bupati Sumenep Didesak Tolak Investasi Tambang Fosfat

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM | Sumenep – Aliansi Mahasiswa Sumenep (AMS) mendesak bupati baru Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Achmad Fauzi, untuk menolak investasi tambang fosfat, Senin siang (01/3).

Desakan tersebut disampaikan oleh mahasiswa saat melakukan audiensi di Graha Arya Wiraraja lantai 2 kantor Pemkab Sumenep di hari pertama bupati bekerja.

Dari hasil kajian mahasiswa, Pemkab Sumenep diduga sedang berupaya untuk menambah titik tambang fosfat dengan cara merubah Rencana Tata Ruang Wilayah atau RTRW.

“Di RTRW yang lama, pasal 40 ayat 2, hanya ada 8 titik fosfat yang akan ditambang,” ujar Abd. Basith, di tengah audiensi.

Akan tetapi, lanjutnya, dengan dalih mereview kembali RTRW, Pemkab Sumenep lewat OPD terkait diduga sedang mengusulkan sekitar 10 titik fosfat baru yang akan ditambang.

Baca Juga:  Dompet Dhuafa Buka Pos Medis Hingga Layanan Mobile Medis Gratis Bagi Penyintas Erupsi Gunung Semeru

“Kami meminta Pemkab tegas menolak investasi tambang fosfat,” harap Abd. Basith usai audiensi digelar.

Sementara itu Bupati Sumenep, Achmad Fauzi menyatakan, secara umum Pemkab Sumenep terbuka untuk semua kritik dan aspirasi dari masyarakat. Ditambahkannya, saat audiensi, pihaknya telah meminta mahasiswa untuk bersurat pada ketua DPRD dan Bupati untuk menindaklanjuti aspirasi tersebut.

Banner Iklan Media Jatim

“Agar lebih konkrit, bukan sekedar wacana, sampaikan juga alasannya (dalam surat). Karena kata teman-teman (mahasiswa) ini ada hubungannya dengan RTRW yang ditambah, dari 8 jadi 9 titik fosfat, ya ngak masalah,” jelas Achmad Fauzi sesaat setelah audiensi selesai.

Baca Juga:  EML: Kiprah Pokmaswas Rèng Pasèsèr Patut Diapresiasi

Saat ditanya apakah Pemkab akan menolak investasi tambang fosfat, Achmad Fauzi menjawab secara normatif. Menurutnya, secara umum Pemkab Sumenep tidak akan menolak investasi.

“Kalau kami pemerintah daerah, tidak mungkin berbicara di umum, bupati Sumenep menolak investasi, gitu. Investasi apa saja itu tidak mungkin,” jelasnya.

Hanya saja, menurut Fauzi, Pemkab Sumenep pasti akan menolak seluruh bentuk investasi yang melanggar aturan. Akan tetapi jika masih sesuai aturan yang ada, tidak mungkin akan ditolak.

“Investasi narkoba, ya saya tolak pasti. Tapi kalau investasi yang sesuai koridor aturan, itu maka, tidak mungkin kita tolak,” pungkasnya.

Reporter: Lis
Redaktur: Sulaiman