MEDIAJATIM.COM | PAMEKASAN – Agar petani tembakau di Kabupaten Pamekasan bener merasakan hasil taninya. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan mengalokasikan sebagian besar dana bagi hasil cukai dan hasil tembakau (DBHCHT) untuk bidang kesejahteraan masyarakat sebesar 50 persen dari total DBHCHT sebesar Rp64,5 miliar.
Dalam bidang kesejahteraan masyarakat, Pemkab Pamekasan mengalokasikan DBHCHT untuk program peningkatan kualitas bahan baku sebesar Rp8,8 miliar. Pada program ini, pemkab memberikan dukungan sarana dan prasarana ushaa tani tembakau. Fasilitas tersebut berupa hand traktor, pompa air, cultivator dan hand sprayer.
Tidak tanggung, pemkab mengalokasikan DBHCHT untuk pengadaan seluruh sarana tersebut senilai Rp4,9 miliar untuk para petani. Agar petani tembakau dapat menghemat biaya, dan menekan modal. Sehingga petani mendapat untung lebih besar.
Kepala Seksi (Kasi) Pengawasan Sarana Pertanian Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Pamekasan Slamet Supriyadi menjelaskan, hand traktor dapat membantu petani dalam mengolah tanah. Dengan bantuan 165 unit hand traktor yang disebar di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Pademawu, Pakong dan Pasean.
Tidak hanya itu, setelah pengolahan untuk pematangan lahan pertanian sawah, petani juga difasilitasi dengan 11 unit cultivator. Alat ini dapat membantu para petani untuk menghancurkan tanah keras yang ada di permukaan lahan pertanian kering setelah dilakukan pematangan menggunakan hand traktor.
Selain itu, upaya penekanan modal para petani juga dilakukan saat pengairan tembakau. Untuk mengairi tanaman tembakaunya, petani tidak perlu bersusah payah mengangkut air dari sumber mata air ke sawah. Karena Pemkab Pamekasan telah menyiapkan bantuan pompa air sebanyak 30 unit. Pompa air itu akan diberikan kepada 30 kelompok tani (poktan).
Yang terakhir, petani juga difasilitasi dengan bantuan hand sprayer sebanyak 150 unit. Alat ini akan diberikan kepada 50 Poktan. Masih-masing poktan mendapatkan 3 unit. Alat ini dapat membantu petani untuk mengusir hama atau penyakit tanaman tembakau. Semua bantuan tersebut diberikan agar dapat mengurangi modal petani sebelum produksi.
“Sekarang dalam proses pengadaan. Tidak lama lagi akan didistribusikan,” ungkap Slamet.
Reporter: Bahrul Rosi
Redaktur: Sulaiman