web media jatim
Brosur UIJ Sosial Media-01

Bea Cukai Jatim Sarankan Percepat Pembangunan KIHT dengan Gotong Royong

Media Jatim

MEDIAJATIM.COM, PAMEKASAN-Pertemuan khusus antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan dengan Kantor Wilayah Bea dan Cukai Jawa Timur I untuk percepatan pembangunan kawasan industri hasil tembakau (KIHT) direson positif. Bahkan, untuk percepatan pembangunannya, pemkab disarankan membuat KIHT gotong royong.

Kepala Kantor Wilayah Bea dan Cukai Jawa Timur I Padmoyo Tri Wikanto menuturkan, penekanan rokok ilegal di Madura khususnya di Pamekasan harus menjadi perhatian utama semua pihak. Menurutnya, dengan pembinaan konkret kepada para pengusaha pemula menjadi cara paling efektif. Apalagi semangat pemkab menekan peredaran rokok ilegal terus digencarkan.

“Madura potensi hasil tembakaunya tinggi, bagus, tapi mereka para pengusaha kecil kan tidak punya mesin, nah KIHT kita sediakan mesin, sehingga bisa bikin rokok, pemerintah bisa menyediakan fasilitasnya, dan lain sebagainya,” paparnya, Rabu (18/8/2021).

Ia juga menjelaskan, terkait gambaran pembangunan KIHT gotong royong, lokasinya sudah disediakan oleh pemkab yang sekaligus menjadi tempat produksi rokok. Dalam pembangunan tersebut, berkerjasama dengan pengusaha rokok sesuai mekanisme yang berlaku. Menurutnya, pengusaha rokok secara bisa menggunakan mesin secara bergantian.

“Tadi saya sarankan supaya cepat saja, cepat terbentuk, kecil saja bentuknya tidak usah besar, nanti KIHT yang besarnya tetap dilanjutkan, Jadi nanti yang ilegal turun, penerimaan negara meningkat, dan DBHCT-nya nanti tambah besar lagi.” ulasnya.

Baca Juga:  Direktur Kabar Madura Ajak Warga Jatim Ikuti Webinar Literasi Digital 2021 Kemenkominfo RI

Di sisi lain,  Mohammad Ma’maun pengusaha rokok asal Kecamatan Kadur Mohammad mengaku sangat antusias menyambut program pembentukan KIHT yang digagas pemkab. Sebab menurutnya, pembangunan tersebut akan mempermudah proses legalisasi rokok yang tidak resmi, sehingga pada akhirnya serapan tembakau di Pamekasan akan jauh lebih meningkat.

“Harapan saya mohon program ini segera direalisasikan di tahun ini, sehingga pengusaha rokok yang ilegal dan legal bisa tertampung dalam KIHT ini,” ujarnya.

Reporter: Bahrul Rosi

Redaktur: Sulaiman