MEDIAJATIM.COM | JEMBER – Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Jember yang melaksanakan PLP (Pengenalan Lapangan Persekolahan) atau magang mengajar di SMP Negeri 3 Bondowoso, berhasil menghasilkan karya satra berupa antologi puisi.
Pembuatan antologi puisi tersebut dilakukan bersama dosen pembimbing lapangan dan guru pamong. Tema yang diangkat dalam puisi berkaitan dengan kegiatan PLP.
“Saya senang sekali mendengar kabar ini. Ini tidak mudah. Di antara padatnya aktivitas mahasiswa dan guru, adik-adik masih meluangkan waktu untuk menghimpun, melayout, menghubungi beberapa pihak terkait penerbitan semata-mata ingin memberikan kesan mendalam bagi mitra (sekolah). Semoga antologi ini mampu menjadi jejak indah persahabatan dan kekeluargaan, bukan jejak intelektual semata, bagi kedua pihak (FKIP-Unej dan SMPN 3 Bondowoso),” tutur Bu Fitri, dosen pembimbing lapangan.
Adanya pandemi membuat bimbingan menjadi terbatas. Pertemuan seminggu dua tau tiga kali ditambah bimbingan secara daring, patut disyukuri untuk menjadi bekal untuk magang mengajar. Perjumpaan singkat tersebut juga tertulis dalam sajak-sajak puisi yang dibuat mahasiswa sebagai kenangan dan penghargaan.
“Ada selapis rasa bahagia saat mendapat kabar buku antologi Mahasiswa PLP Program Bahasa Indonesia FKIP UNEJ telah terbit. Saya hanya menyumbang satu atau dua kuplet puisi, bahkan isinya tentang keputus-asaan menulis puisi dengan judul PISAU. Akan tetapi, justru setelah itu semangat menulis puisi kembali menyala. Kita adalah guru Bahasa Indonesia terlepas dari “calon” atau “telah menjadi”, literasi baca tulis harus menjadi bagian dari jiwa kita. Tetap semangat dalam menulis dan berkarya. Hingga membuat hidup kita menjadi lebih bermakna,” demikian paparan Pak Heri selaku guru pamong.
Mahasiswa membekali diri dengan mata kuliah sastra yang telah ditempuh untuk dapat melahirkan keyakinan untuk menghasilkan sebuah karya antologi puisi. Antologi puisi ini tercipta dari ide, pengalaman, dan perasaan selama kegiatan PLP di SMP Negeri 03 Bondowoso. Antologi puisi ini tercipta dengan perjuangan yang penuh cinta dan bimbingan yang tidak pernah putus diberikan.
“Memori-memori perjumpaan dalam konteks akademis tidak hanya meninggalkan kenangan akademis. Kumpulan puisi yang ditulis oleh sejumlah guru ini, membuktikannya,” ujar Ali Ibnu Anwar, Penerbit BukuInti.
Buku antologi puisi ini memberikan suasana dan rasa tersendiri bagi kami. Antologi ini lahir di masa pandemi. Tidak mudah memang, akan tetapi hal ini tidak menyurutkan semangat kami untuk tetap berkarya. Bermacam-macam puisi bersumber dari pengalaman kami selama melaksanakan PLP di SMPN 3 Bondowoso. Suka, duka, canda, tawa telah menjadi pengalaman yang kami tuangkan ke dalam sebuah karya. Buku ini sejatinya upaya baik untuk menghubungkan persahabatan, mengenang masa indah, mengingatkan yang lupa, memanggil yang pernah hilang.
“Semoga buku antologi puisi ini bisa menghipnotis kepada siapa saja yang membacanya,” ujar Adlina, koordinator sekolah.
Reporter: F Ahmad
Redaktur: A6