MEDIAJATIM.COM | PAMEKASAN – Pemkab Pamekasan kembali mengaktifkan program kerjanya. Salah satunya ialah kegiatan Safari Ramadan. Program yang sudah dua tahun terhenti karena wabah Covid-19 itu, kembali diaktifkan.
Menurut Bupati Pamekasan H Baddrut Tamam, keberkahan bulan suci Ramadan dimanfaatkan Pemkab Pamekasan untuk mempererat silaturahmi melalui program Safari Ramadan.
Kegiatan tersebut digelar di Pendopo Kecamatan Waru Pamekasan. Dalam kesempatan yang sama, secara simbolis, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam juga menyerahkan bantuan kepada guru ngaji sebesar Rp600 ribu per orang.
Hadir dalam acara tersebut, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Syafiuddin, Kapolres Pamekasan AKBP Rogib Trianto, Dandim 0826 Letkol Infantri Ubaidillah dan seluruh kepala organisasi perangkat daerah (OPD) serta forum koordinasi tingkat kecamatan (forkopimka).
Adanya pembatasan kegiatan di tengah wabah Covid-19 yang belum benar-benar usai ini, tidak menyurutkan semangatnya untuk menyapa langsung para tokoh dan masyarakat di setiap kecamatan. Sebab, dia ingin ada partisipasi aktif dalam mendukung program prioritas di sisa kepemimpinannya.
“Harapannya, persaudaraan di bawah bimbingan para alim ulama menjadi saudara dunia akhirat, bisa membawa kebaikan dan kesejahteraan bagi seluruh lapisan masyarakat,” tegas Bupati Pamekasan H Baddrut Tamam saat memberi sambutannya seusai memberikan santunan kepada anak yatim.
Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) itu menegaskan, jabatan yang diembannya saat ini merupakan alat perjuangan dalam mempersembahkan program yang berpihak kepada kepentingan rakyat, di antaranya, pemberian beasiswa santri, pemberian beasiswa kedokteran, pemberian bantuan kepada guru ngaji dan program prioritas lainnya yang sudah dan yang akan dilaksanakan.
“Pemerintah yang dulunya dilayani, sekarang harus memberikan pelayanan kepada masyarakat, tumbuh, hidup, setia, bersama masyarakat untuk membangun Pamekasan lebih baik,” ujar mantan anggota DPRD Jawa Timur itu.
Harapannya, semua yang dicanangkan didukung semua elemen, karena tekadnya bukan hanya ingin dapat amal jariyah untuknya, melainkan amal jariyah untuk semua yang mendukung program tersebut.
“Beasiswa santri bukan hanya amal sholehnya bupati, tetapi amal sholehnya masyarakat yang menjadikan bupati, masyarakat yang menjaga Pamekasan,”ulasnya.
Mengenai bantuan untuk guru ngaji, secara teknis dijelaskan Kepala Bagian Kesra (Kabag Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Pamekasan Abrori Rais.
Dia menyampaikan, untuk pemberian bantuan kepada guru ngaji, sudah melalui tahap verifikasi dan validasi oleh timnya. Persyaratan untuk jadi penerima adalaj minimal mempunyai 10 santri yang ngaji di musalanya, aktif dalam mengaji, bukan PNS, bukan pensiunan PNS, tidak sedang menerima sertifikasi guru dan yang diutamakan guru ngaji yang tidak menerima PKH.
Total kuota guru ngaji yang akan diberikan bantuan adalah 1.300 orang. Setiap guru ngaji akan diberikan bantuan senilai Rp600 ribu. Uang tunai tersebut dikirim langsung ke rekening masing-masing penerima.
“Tujuannya untuk memotivasi, untuk terus aktif membina anak didiknya menjadi terdidik dan menghidupkan musala yang ada di Pamekasan,” tuturnya.
Reporter: Imam
Redaktur: Sule Sulaiman