Bangkalan — Nasib tenaga kesehatan (nakes) honorer semakin tidak jelas. Meskipun terdapat pengangkatan melalui jalur tes CPNS dan PPPK pada tahun ini, kuotanya masih sangat terbatas.
Sebab itu, puluhan nakes di Bangkalan mendatangi kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, Selasa (1/11/2022) lalu.
Namun, karena tidak menemukan solusi, mereka melanjutkan menyuarakan keadilan ke kantor DPRD Bangkalan, Selasa (8/11/2022).
Kepala Puskesmas Galis Rudi Hartono menyampaikan, di puskesmasnya terdapat 35 nakes honorer, namun yang terakomodir kuota pengajuan PPPK hanya 15 orang.
“Ada sejumlah nakes senior yang tidak bisa ikut kualifikasi tes PPPK,” katanya.
Bahkan, lanjut Rudi, hal serupa tidak hanya terjadi di Puskesmas Galis, tapi di semua puskesmas di Bangkalan.
Padahal, menurutnya, pihak puskesmas sudah mengajukan kuota sesuai dengan kebutuhan. Tetapi setelah keluar pengumuman yang akan diambil tidak sesuai dengan yang diajukan.
“Kami tidak tau ini sistem yang mana yang eror, tapi data dari kami sudah sesuai,” ucapnya pada mediajatim.com, Selasa (8/11/2022).
Rudy juga menerangkan, semua kepala puskesmas dan perwakilan nakes honorer telah dipanggil untuk beraudiensi bersama DPRD sesuai dengan surat yang telah dilayangkan sebelumnya.
“Hari ini kami dipanggil ke DPRD Bangkalan untuk mencari solusi bersama,” akuinya.
Sementara, staf Komisi D DPRD Bangkalan, Firoh, membenarkan bahwa akan ada pemanggilan terhadap semua kepala puskesmas untuk membicarakan soal PPPK nakes.
“Iya benar, hari ini ada pemanggilan, sekitar jam 10 jadwalnya. Tapi belum tau akan mulai jam berapa,” tukasnya. (hel/zul)