Daerah  

Pemuda Volunter yang Digagas PWI Pamekasan Akan Presentasi Rencana Tindak Lanjut ke Bupati

Media Jatim
Pemuda
(Dok. PWI Pamekasan) Penutupan Pelatihan Kepeloporan Komunitas Pemuda Volunter di Balai Redjo, Kota Pamekasan, Jumat (16/12/2022).

Pamekasan — Pelatihan Kepeloporan Komunitas Pemuda Volunter yang digagas Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pamekasan memasuki hari terakhir, Jum’at (16/12/2022).

Jika pada hari pertama, Kamis (15/12/2022), 100 peserta disuguhi pemaparan materi tentang cara menjadi pemuda inovatif, maka hari kedua, peserta ditugasi untuk menggarap proposal komunitas untuk tindak lanjut menjadi relawan masyarakat ke depan.

Sebelum pembuatan proposal tindak lanjut kerelawanan ini, peserta dibagi ke dalam kelompok-kelompok. Harapannya, proposal yang berisi perencanaan kegiatan ke depan ini bisa direalisasikan secara berkelompok.

Ketua PWI Pamekasan Tabri Syaifullah Munir menuturkan, komunitas pemuda volunter ini akan terus dibimbing hingga nanti bisa memaparkan rencana kegiatan kerelawanannya ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia.

Baca Juga:  Pascamutasi, Dua Kursi Kepala Dinas di Pamekasan Diisi Pelaksana Tugas

“Nanti mereka, secara khusus tiga kelompok terbaik, akan presentasi kepada bupati tentang kepeloporannya,” jelasnya kepada mediajatim.com, Jumat (16/12/2022).

Setelah presentasi ke Bupati Pamekasan dan mendapatkan koreksi serta masukan, kelompok pemuda ini akan dibimbing kembali untuk merancang program yang kemudian akan diajukan ke Kemenpora RI.

Tiga kelompok pemuda terbaik pada pelatihan tersebut yakni Young Entrepreneurs Forum, Beranda Digital Pamekasan, dan Duta Entrepreneur.

Satu kelompok terbaik di antara ketiganya ini, yakni Beranda Digital Pamekasan, mendapatkan hadiah uang tunai.

Koordinator Kelompok Beranda Digital Pamekasan M. Abdur Rauf mengaku siap untuk mempresentasikan rencana kegiatannya ke Bupati Pamekasan.

Baca Juga:  14 Desa di Bangkalan Laksanakan Pilkades Gelombang III, Berikut Perolehan Suaranya

“Bagaimanapun, ini secara tidak langsung merupakan mandat atau tanggung jawab yang harus dilaksanakan oleh peserta yang sudah dilatih oleh PWI Pamekasan,” ungkapnya.

Dia menyebut, kegiatan yang bekerja sama dengan Kemenpora ini menyumbang banyak sekali manfaat.

“Pertama, pelatihan ini menambah relasi di berbagai wilayah antarpemuda Pamekasan. Kedua, ilmu dan pengalaman yang tidak didapatkan di bangku sekolah atau kampus,” jelasnya.

Ketiga, lanjut Rauf, adanya arahan dan pendampingan. “Pendampingan ini terus kami harapkan, sehingga apa yang menjadi wacana tidak hanya sekadar lewat di kepala, namun akan lahir bukti nyata, dan banyak manfaatnya bagi masyarakat,” pungkasnya. (mj6/ky)