Sumenep — Dharma Wanita Persatuan (DWP) Sumenep memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-23 dengan sejumlah kegiatan. Puncaknya digelar dengan santunan anak yatim di Sekretariat Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten setempat, Senin (19/12/2022).
Dalam penutupan rangkaian kegiatan tersebut dihadiri Wakil Bupati Sumenep, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Perwakilan Bhayangkari, Persit, dan Darmayukti.
Saat memberikan sambutan, Ketua DWP Sumenep Khusnul Khotimah mengajak kepada seluruh anggita untuk kembali mengingat sejarah berdirinya organisasi yang dipimpinnya.
“Mari kita mengingat kembali landasan dasar berdirinya organisasi yang kita geluti saat ini,” tegasnya.
Istri dari Sekretaris Daerah (Sekda) itu juga mempaparkan esensi, peran, dan semangat perempuan dalam membantu perkembangan dan kemajuan daerah.
Serta, dia menegaskan tantangan perempuan di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat seperti saat ini. Terutama dalam lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar.
“Tantangan perempuan di masa kini sudah jauh berbeda dengan perempuan di masa lalu,”
Menurutnya, perempuan harus bisa berkontribusi besar dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Yakni, caranya dengan terus meningkatkan akuantitas dan kualitas diri.
“Kita harus ingat bahwa ibu yang hebat dan perempuan yang cerdas menjadi penentuan kualitas keluarga,” paparnya.
Sementara, Wakil Bupati Sumenep Dewi Khalifah mengungkapkan bahwa perempuan adalah kunci dalam penentuan kualitas keluarga. Apalagi Indonesia saat ini merupakan negara dengan pengguna internet terbesar di dunia.
“Di sini letak tantangan perempuan yang sebenarnya. Harus mampu menjadi kontrol dalam keluarga,”
Disebutkan, berdasarkan survei Indeks Literasi Digital Nasional 2021, presentase perempuan yang menggunakan internet lebih tinggi dari laki-laki, yakni mencapai 56,6 persen.
“Makanya, saya meminta kepada ibu-ibu semua agar siap menghadapi segala situasi dan kondisi yang seperti sekarang ini,” tekannya.
Dia meminta paradigma dapur, kasur, dan sumur, harus sudah tidak ada lagi. Mengingat perempuan saat sudah memiliki perenan penting dalam segala sektor, terutama yang berkenaan dengan teknologi.
“Paradigma itu jangan sampai melekat lagi pada diri perempuan kita,” kata Nyai Eva, panggilan akrabnya.
Diketahui, sebelumnya DWP sudah mengadakan sejumlah kegiatan, di antaranya lomba perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), cerdas cermat, dan lomba pelaksana terbaik e-reporting. (*/zul)