Pamekasan — Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pengelolaan Pasar Pamekasan ditarget Rp2,4 miliar pada 2022.
Namun, hingga 10 Desember 2022, realisasi target tersebut masih minus Rp400 juta.
Kabid Pengelolaan Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pamekasan Agus Wijaya mengatakan, kendala realisasi PAD Pasar adalah virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) beberapa waktu lalu.
“Kebetulan pasar yang menghasilkan PAD besar adalah pasar sapi, seperti Keppo dan Pakong,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Selasa (20/12/2022).
Dia menyebut, virus PMK sempat melumpuhkan jual beli sapi di dua pasar tersebut. “Pasar Keppo kalau normal bisa mencapai Rp7 juta setiap jadwal pasar,” bebernya.
Agus berharap, sisa target PAD yang belum tercapai bisa segera terpenuhi pada sisa-sisa waktu yang masih berjalan.
“Saya harap bisa mencapai 85 persen, dan semoga tidak ada kendala,” pungkasnya.(rif/ky)