Daerah  

Virus LSD Ancam Sapi dan Kerbau, Disnak Bangkalan Akan Perketat Pengiriman Hewan dari Luar Daerah

Media Jatim
Pasar Sapi
(Dok. Media Jatim) Kondisi Pasar Hewan Tanah Merah Bangkalan sebelum merebaknya Penyakit Kuku dan Mulut (PMK).

Bangkalan — Dinas Peternakan (Disnak) Bangkalan mulai mengambil langkah antisipasi terkait penularan virus Lumpy Skin Disease (LSD) yang kini tengah mengancam hewan ternak sapi dan kerbau.

Virus LSD merupakan penyakit kulit infeksius yang bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae. Penularan ditandai dengan kerusakan pada kulit hewan dan munculnya banyak benjolan pada kulit hewan yang terpapar.

Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Hewan Disnak Bangkalan Ali Makki mengungkapkan, untuk mengantisipasi penularan virus tersebut, pihaknya akan memperketat pengiriman hewan dari luar daerah.

Baca Juga:  KPU Sumenep Sebut 4 Anggota PPS Bermasalah Mundur, 9 yang Masuk Sipol Aman

“Sementara ditemukan di Blitar dan Sidoarjo. Untuk di Bangkalan harus diantisipasi sejak dini,” katanya saat ditemui mediajatim.com, Senin (2/1/2023).

Ali menjelaskan, masa inkubasi LSD pada inangnya sekitar 28 hari, lebih lama ketimbang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang hanya 14 hari. Virus LSD ini bisa menular melalui perantara, seperti nyamuk, lalat dan jarum suntik.

“Jadi penyebarannya melalui vektor (perantara), kalau kontak langsung, tidak,” jelasnya.

Selain itu, Ali meminta peternak dan pedagang hewan harus menyediakan disinfektan, agar hewannya tidak mudah terinfeksi virus LSD.

Baca Juga:  Jelang Pilkada Bangkalan, Sejumlah Figur Mulai Ambil Formulir Pendaftaran Cabup dan Cawabup

“Kami sudah sediakan desinfektan, para peternak bisa meminta kesini,” pungkasnya. (hel/zul)