Sampang — Sejumlah Pedagang Kaki Lima (PKL) di Sampang mengeluh kehilangan pendapatan akibat lokasi jualannya tergenang banjir sejak Minggu kemarin (1/1/2023).
Salah satunya diungkapkan seorang penjual Mie Ayam Pangsit di Jalan Wahid Hasyim, Kecamatan Sampang, Aan Ashawir. Dia mengaku, banjir yang melanda Kabupaten Bahari ini memaksa dirinya untuk tidak berjualan.
Sebab itu, Aan menyebutkan, dirinya harus kehilangan pendapatan harian hingga jutaan rupiah.
“Saya mengalami kerugian karena tidak dapat berjualan selama terjadi banjir yang cukup besar dan lama untuk surut. Nilai kerugian sampai Rp2,5 juta,” katanya kepada mediajatim.com, Selasa (3/1/2023).
Dia juga menjelaskan, lokasi jualannya baru pertama kali terkena banjir dengan ketinggian air yang sangat tinggi. Sehingga, dirinya bersama pedagang lain di lokasi tersebut tidak bisa memaksakan diri untuk berjualan.
Hal senada juga disampaikan seorang pedagang di Jalan Rajawali, Kecamatan Sampang, Siri. Pedagang Nasi Bebek dan Ayam Goreng itu mengatakan, akibat banjir masuk ke warung tempat berjualan, dirinya mengalami kehilangan pendapatan hingga Rp5 juta Rupiah.
“Baru sekarang, saya harus berhenti sementara berjualan sampai air banjir surut. Kerugian lumayan besar, dua hari tidak berjualan,” ujar Siri, Selasa (3/1/2023).
“Kondisi air banjir lumayan tinggi. Dampaknya, seluruh warung yang sederetan juga tidak dapat beraktivitas,” pungkasnya. (mj9/zul)