Bangkalan — Rencana pembangunan Rumah Sakit (RS) tipe D di Bangkalan hingga kini belum terealisasi.
Pemkab mengaku menemui hambatan, yakni, kekurangan luas lahan yang akan ditempati.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan Sudiyo menyampaikan, anggaran pembangunan RS tipe D ini sekitar Rp30 miliar.
“Untuk fisik Rp28 miliar, sisanya untuk konsultan perencana dan pengawas, sementara untuk sarana dan prasarana alat kesehatannya belum kami perkirakan,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Rabu (4/1/2023).
Menurut Yoyok, sapaan akrab Sudiyo, anggaran untuk pembangunan RS tipe D tersebut sudah diajukan ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), bahkan juga ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Tahun kemarin sudah pasti akan pakai dana pinjaman ke Kemenkeu, tapi ternyata gagal,” bebernya.
Dia mengatakan, syarat minimal untuk mendapatkan bantuan anggaran pembangunan RS tipe D dari Kemenkes harus tersedia lahan sekitar 10.000 meter persegi.
“Sementara kami baru membebaskan lahan 6.500 meter persegi,” tambahnya.
Oleh karena itu pada tahun 2023 ini, lanjut Yoyok, akan menganggarkan pembebasan lahan seluas 3.500 meter persegi agar persyaratan untuk pengajuan anggaran ke Kemenkes terpenuhi.
“Tahun ini kami anggarkan sisa lahan yang akan dibebaskan dari APBD, tapi belum tahu berapa nominalnya,” tuturnya.
Sementara Ketua Komisi D DPRD Bangkalan Nur Hasan menyebutkan, pembangunan RS tipe D menjadi salah satu prioritas sejak 2021.
Tetapi karena belum dapat kepastian anggaran, akhirnya belum bisa terealisasi hingga saat ini.
“Ini sudah kami bantu carikan anggaran fisik tahun ini juga, tapi belum dapat kepastian,” katanya singkat.(hel/faj/ky)