Pamekasan — Program Kearifan Lokal yang digagas Kementerian Sosial (Kemensos) berdampak positif untuk masyarakat.
Pertama, mampu mendorong pelestarian kearifan lokal yang ada di desa-desa. Kedua, menghidupkan perekonomial lokal.
Dua hal itu dirasakan oleh Kelompok Kearifan Lokal Malate Pote Desa Kertagena Tengah, Kecamatan Kadur, Kabupaten Pamekasan.
Koordinator Kelompok Kearifan Lokal Malate Pote Abdur Rasyid menuturkan, kegiatan lokal yang dilestarikan adalah Majelis Salawat Al Banjari.
“Kemudian, untuk penguatan ekonomi dengan menggagas usaha Es Campur,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Selasa (10/1/2023).
Dia mengatakan, pelestarian kearifan lokal ini tidak mungkin terlaksana jika tidak ada peran aktif Kepala Desa Kertagena Tengah Suto.
“Kami bersyukur, desa juga ikut berperan, dan anak muda di desa kami akhirnya bisa melaksanakan kegiatan sawalat Al Banjari, dan sebelumnya memang ada kelompoknya, namun karena keterbatasan alat akhirnya terganjal,” paparnya.
Akhirnya, alat-alat yang mampu terpenuhi melalui program Kearifan Lokal Kemesos RI. “Akhirnya pemuda desa semakin semangat,” bebernya.
Spirit melestarikan kearifan lokal ini beriringan dengan terpenuhinya alat seperti Rebana, Ketipung, Bas Kotek, Bas Dung, Gendang, Zimbal, Keybord, seragam dan alat-alat lain.
Sementara untuk kegiatan ekonomi produktif, Kelompok Malate Pote mampu membeli fasilitas gerobak es, cup sealler press, lemari es dan beberapa alat lain.
“Program ini mendorong kami berkarya dan mandiri, mencintai kearifan lokal dan membangun usaha lokal,” pungkasnya.(*/ky)