Imbas Imunisasi Tak Capai Target, Angka Penderita Campak di Pamekasan Tinggi

Media Jatim
8
(Dok. Media Jatim) Salah seorang anak di Kecamatan Pakong sedang diimunisasi campak oleh petugas kesehatan pada Desember 2022.

Pamekasan — Dinas Kesehatan (Dinkes) mencatat 60 balita di Pamekasan terjangkit penyakit campak sepanjang Desember 2022 hingga Januari 2023.

Kepala Dinkes Pamekasan Saifudin menyatakan angka penderita campak yang cukup tinggi tersebut salah satunya diakibatkan oleh belum maksimalnya imunisasi campak di Pamekasan tahun 2022 lalu.

Berdasarkan penelusuran mediajatim.com, di Pamekasan, imunisasi untuk anak usia Bawah Dua Tahun (Baduta) atau umur 0-24 bulan pada tahun 2021 masih mencapai 52.65 persen, sedangkan di tahun 2022 mencapai 69.97 persen.

Sementara untuk pencapaian Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) dengan Vaksin MR (vaksin campak dan rubella) tahun 2021 masih mencapai 62.45 persen dan 75.26 persen untuk tahun 2022.

Baca Juga:  BPJS Pamekasan Janji Dalami Kasus Puskesmas Pakong Tolak Tebitkan Rujukan Pasien

Sementara itu, harapan Pemkab Pamekasan, imunisasi campak harusnya mencapai 95 persen.

Lebih lanjut Saifudin menjelaskan, penyakit campak sangat rentan menular, terutama ke balita di bawah umur lima tahun.

“Penyakit campak bisa menular melalui nafas, sehingga sangat mudah menyebar ke masyarakat secara luas,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Rabu (25/1/2023).

Dia menilai, andai imunisasi campak berjalan maksimal, maka hal ini tidak mungkin terjadi, sebab sudah diantisipasi dengan mempercepat imunisasi.

“Saya sarankan kepada masyarakat terutama balita agar bersedia untuk diimunisasi campak, agar dapat mengantisipasi virus tersebut melebar ke mana-mana,” pungkasnya.

Baca Juga:  RSUD Smart Pamekasan Bisa Produksi Oksigen Sendiri 500 Liter Per Menit!

Salah seorang Warga Dusun Gunung Kenik, Desa Seddur, Pakong Muqtamirul Haq Zain mengaku prihatin atas melebarnya angka penderita campak di Pamekasan.

“Saya khawatir melebar, karena kebetulan dua anak saya berumur di bawah lima tahun,” ungkapnya kepada mediajatim.com, Rabu (25/1/2023).

Pria yang akrab dipanggil Irul itu, berharap pemerintah segera mengambil tindakan cepat agar virus tersebut tidak melebar. “Kasihan kalau kena anak kecil, nangis terus pasti,” pungkasnya. (rif/faj)