Bangkalan — Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan kebagian anggaran Rp100 juta untuk penanganan stunting tahun 2023.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinkes Bangkalan Aris Budiarto membenarkan mengenai alokasi dana tersebut. “Tapi anggaran Rp100 juta itu sangat kecil jika untuk kebutuhan penanganan stunting,” katanya, Senin (30/1/2023).
Dia mengaku sudah mengajukan anggaran Rp2 miliar melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten, tetapi hanya diakomodir Rp100 juta saja.
“Tahun 2022 lalu kami malah tidak dapat sama sekali dari APBD, untung kami dapat dari Kementerian Kesehatan Rp800 juta melalui Dana Alokasi Khusus (DAK),” ulasnya.
Namun, kata Aris, dari anggaran Rp800 juta itu hanya Rp200 juta yang dikelola Dinkes, sisanya dikelola oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lain seperti Dinas Sosial dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR).
“Anggaran yang kami dapat itu digunakan untuk memberikan makanan tambahan atau suplemen kepada ibu dan bayi, juga kepada balita yang terdampak,” tambahnya.
Menurut Aris, anggaran pendampingan dan penanganan stunting tahun 2023 di Bangkalan sepertinya lebih banyak di Dinas Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KBP3A).
“Kalau tidak salah mereka akan mendapat Rp10 miliar dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN),” ungkapnya kepada mediajatim.com.
Kabid Ketahanan dan Kesehatan Masyarakat, Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Bangkalan Trisna Hadi Pranata menyebutkan, anggaran Rp10 miliar dari BKKBN itu masih belum pasti.
“Memang kemungkinan ada, tapi saya belum tahu pasti nominalnya berapa,” pungkasnya, Senin (30/1/2023).(hel/faj)