Sampang — Pascapandemi Covid-19, angka investasi di Kabupaten Sampang naik. Pada akhir Desember 2022, investasi tercatat Rp1,3 triliun.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMTSP) Kabupaten Sampang Majid Syamroni mengatakan, peningkatan nilai investasi ini cukup signifikan.
“Rp1 triliun lebih ini menurut kami sangat signifikan,” ungkapnya kepada mediajatim.com saat ditemui di kantornya, Jumat (3/1/2023).
Berdasarkan data Nomor Induk Berusaha (NIB) yang tercatat di DPMPTSP, ada 4.909 perusahaan yang hidup di Sampang, dan rata-rata adalah usaha di bidang makanan dan minuman.
“4.909 perusahaan ini semuanya terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), dan tidak ada perusahaan dari Penanaman Modal Asing (PMA),” ujarnya.
Majid mengaku akan terus berupaya mengajak para investor masuk ke Sampang di tengah kendala image daerah yang kurang positif selama ini.
“Sebenarnya banyak investor mau masuk, tapi karena image daerah, sehingga investor tidak jadi ke Sampang,” imbuhnya.
Selain itu, tambah Majid, ada investor yang memang tidak tertarik sama sekali untuk masuk ke Sampang.
Faktornya, kata Majid, adalah kurangnya promosi tempat-tempat yang berpotensi dimasuki para investor.
“Walau promosi juga masih kurang, kami tidak pernah putus asa,” pungkasnya. (mj10/ky)